Temukan Pedagang Pasar Reaktif, Hari ini Tim Gugas Sidoarjo Gelar Uji Swab
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Catur Andy
Rabu, 03 Juni 2020 18:30 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Jumani duduk di kursi kayu. Perempuan 64 tahun itu, menunggu giliran dipanggil petugas. Saat namanya disebut, dia beranjak maju. Pedagang Pasar Taman tersebut, kemudian menjalani rapid test.
Sesuai istilahnya, uji cepat itu berjalan singkat. Terhitung, hanya lima menit. Setelah petugas mengambil sampel darah, warga Kelurahan Kalijaten, Kecamatan Taman itu kembali ke lapaknya untuk berjualan. "Agak ndredek (takut). Soalnya belum pernah rapid test," cetusnya.
BACA JUGA:
Diduga Karena Ban Meletus, Truk Pengangkut Telur Terguling di Tol Sidoarjo-Waru
Dikenal Loman Sejak Lama, Cawabup Mimik Idayana Buka Warling Gratis saat Perayaan Maulid Nabi
Penemuan ART Tewas Gegerkan Warga Perumahan Permata Sukodono Raya
As Roda Patah, Truk Tangki Air Terguling di Sidoarjo
Berbeda dengan Fikri Ansari, pemuda 19 tahun itu tampak tenang. Setelah menjalani uji cepat, dia kembali berjualan. "Belum pernah rapid test, tapi tidak sakit," tutur warga Kelurahan Bebekan tersebut.
Namun, ada pemandangan yang unik. Petugas harus menjemput warga yang hendak ikut rapid test, lantaran enggan menjalani pemeriksaan itu, salah satunya Said.
Sampai di tempat uji cepat, Said tampak masih kesal. Saat ditanya petugas, dia menjawab sekenanya. "Rapid test gak oleh sangu ae (tidak dapat uang saku)," terangnya.
Sebanyak 140 warga Desa Wonocolo, Rabu (3/6/2020) siang tadi menjalani rapid test. Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan untuk melihat penyebaran Covid-19. Pasalnya, tingkat pertumbuhan Covid-19 di Desa Wonocolo terbilang tinggi. Hingga saat ini, sebanyak 23 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kapolresta Sidoarjo, Kombespol Sumardji menjelaskan, rapid test tersebut menyasar warga dan pedagang. Jumlah alat uji cepat yang disiapkan mencapai 300 alat. Namun yang terpakai, hanya 140 alat. "Banyak yang enggan menjalani rapid test," jelasnya.
Sejatinya, pukul 07.00 WIB petugas sudah menyampaikan pengumuman. Seluruh pedagang diminta mengikuti rapid test. Tujuannya, sebagai antisipasi penularan Covid-19.
Namun, imbauan itu ternyata menjadi alarm bagi pedagang. Satu per satu penjual memilih menutup kios, dan pulang ke rumah. Pasar yang semula ramai mendadak sepi.
Simak berita selengkapnya ...