Melalui BKP, Sekda Jombang Diduga Lakukan Pungli Sejumlah Proyek PL | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Melalui BKP, Sekda Jombang Diduga Lakukan Pungli Sejumlah Proyek PL

Editor: Revol
Wartawan: Dio
Minggu, 11 Januari 2015 18:25 WIB

Sekda Jombang, Ida Triwibawati saat disumpah dalam pelantikan. foto: tribunnews.com

JOMBANG (BangsaOnline) - Sejumlah proyek penunjukan langsung (PL)Pungli di Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Jombang diduga dijadikan ajang gratifikasi. Sekitar 50 paket pengerjaan lumbung padi serta lantai jemur dengan nilai kisaran Rp 80 hingga 130 juta dikabarkan telah disunat 10 sampai dengan 13 persen oleh BKP.

Salah satu kontraktor yang menjadi sumber BangsaOnline ini menegaskan, selain adanya pungli, proyek ini juga tidak sembarangan bisa langsung diberikan kepada rekanan melainkan harus melalui salah satu kontraktor yang disebut sebut memiliki hubungan kekerabatan dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Ita Triwibawati yang notabene istri dari Bupati Nganjuk Taufiqurahman.

"Kontraktor gak bisa langsung mendapatkan paket PL yang ada, tapi harus melalui inisial K, yang masih saudara dengan (Ita Triwibawati)," jelas sumber yang enggan namanya disebut dengan berbagai alasan, minggu (11/1).

Ia juga mengatakan selain harus melalui K, para pelaksana proyek juga harus bersedia menyediakan 13 persen dari nilai kontrak. Dengan rincian 3 persen untuk K, 10 persen untuk BKP.

Sumber yang puluhan tahun bergelut dengan jasa kontruksi ini menambahkan, pungutan dalam proyek PL di BKP jelas akan memberatkan para kontraktor sebagai pelaksana. Menurutnya, kontraktor akan mengurangi bobot pekerjaan di lapangan guna menutupi adanya pungli yang dibebankan pada nilai kontrak proyek tersebut. Selain itu, ia juga menyayangkan adanya keterlibatan K di dalam proses paket PL tersebut. Sementara K sendiri juga dikenal berprofesi sebagai kontraktor.

Ketika disinggung apakah keterlibatan K tidak lepas dari peran Ita Triwibawa yang saat ini menjabat sebagai Sekdakab Jombang, ia menandaskan tidak mengetahui hal tersebut.

"Kalau itu saya gak tahu, tapi meskipun dia adik dari seorang pejabat, harusnya tidak semestinya turut aktif dalam proses pemilihan pelaksana PL, harusnya kewenangan penuh ditangan satker selaku pengguna anggaran," tukas sumber menambahkan.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video