Masifkan Pembentukan Kampung Tangguh, Risma Kunjungi Dua Markas Polisi
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Yudi Arianto
Selasa, 09 Juni 2020 20:12 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seusai PSBB tidak diperpanjang, Pemkot Surabaya bersama jajaran kepolisian terus memasifkan pembentukan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo ke seluruh RW se-Kota Surabaya. Bahkan, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga berkoordinasi dengan Polres Tanjung Perak dan Polrestabes Surabaya untuk terus memasifkan pembentukan kampung tangguh tersebut.
Koordinasi itu dilakukan dengan mengunjungi dua markas polisi itu, Selasa (9/6/2020). Awalnya, ia mengunjungi Mapolres Tanjung Perak untuk mendorong pembentukan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Saat itu, ia menunjukkan peta sebaran Covid-19 di Kota Surabaya, khususnya di wilayah Polres Tanjung Perak.
BACA JUGA:
Simpan 17 Butir Pil Koplo, 2 Pemuda Diamankan Tim Turjawali Polrestabes Surabaya
Selama Seminggu, Satreskrim Polrestabes Surabaya Ungkap 20 Kasus Curanmor dan Amankan 8 Pelaku
Digunakan Senang-senang Bareng Kekasihnya, Seorang Sopir di Surabaya Nekat Curi Mobil Majikannya
Viral Belanja Skincare Dapat Narkoba, Kasi Humas Polrestabes Surabaya Bilang Begini
“Jadi, kami terus menciptakan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo ini untuk menjaga supaya penyebarannya bisa terhambat. Karena Surabaya ini dibagi menjadi dua wilayah, sehingga ini saya membicarakan dulu dengan Polres Tanjung Perak lalu saya akan lanjutkan ke Polrestabes Surabaya,” kata Risma seusai melakukan rapat koordinasi.
Setelah dari Polres Tanjung Perak, selanjutnya Risma bersama jajarannya berkunjung ke Mapolrestabes Surabaya. Di situ, ia juga terus mendorong pembentukan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, meskipun hingga saat ini sudah ada sebanyak 1.340 kampung yang sudah membentuk kampung tangguh tersebut.
Selain mendorong Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, Risma bersama jajaran Polrestabes Surabaya juga mendiskusikan pembentukan Mal Tangguh, Tempat Ibadah Tangguh, dan Pasar Tangguh. Jika semua ini bisa dilakukan, Risma sangat yakin bahwa penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya akan bisa ditekan. “Saya percaya ini bisa ditekan, saya yakin itu,” ujarnya.
Menurut Risma, sebetulnya di Kota Surabaya ini memang ada penyebaran dan terus dicari dengan cara menggelar rapid test dan swab test massal. Namun, jika ditemukan ada yang reaktif atau positif, lalu apa yang harus dilakukan untuk menekan penyebarannya itu.
“Nah, hal yang kita lakukan kalau ditemukan positif adalah diobati ke rumah sakit, atau diisolasi di hotel atau di Hotel Asrama Haji,” kata Risma.
Simak berita selengkapnya ...