RUU HIP Buka Tabir, Siapa Sebenarnya yang Mau Ubah dan Bahayakan Pancasila
Editor: MMA
Senin, 15 Juni 2020 19:55 WIB
“Bahwa NKRI berdasarkan Pancasila Dan UUD 1945 sudah final sehingga tidak boleh diotak atik lagi,” kata kiai muda yang aktif dalam forum Tadabburan Maiyah bersama Budayawan Emha Ainun Nadjib ini.
Menurut Kiai Muzammil, dalam Munas Alim Ulama dan Muktamar NU juga diputuskan bahwa NU wajib menjaga pengertian yang benar tentang Pancasila serta pengamalannya secara konsekuen.
Karena itu ia minta kepada elit partai dan anggota DPR dari unsur NU agar tidak ewuh pakewuh kepada partai yang menjadi rekan koalisinya apabila menemukan ketidakbenaran dan ketidakadilan. “Harus konsisten membela kebenaran dan keadilan. Lebih-lebih terkait keputusan penting seperti RUU HIP ini,” katanya.
Seperti diberitakan, RUU HIP semula diinisiasi PDIP dan didukung beberapa fraksi lain di Senayan Jakarta. RUU HIP kemudian diusulkan oleh DPR. Namun muncul penolakan dari berbagai elemen masyarakat, terutama para tokoh agama dan organisasi keagamaan. Antara lain: MUI, NU, Muhammadiyah, para purnawirawan TNI-Polri, kalangan kampus, dan lainnya.
Akhirnya pemerintah lewat Menkopolhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pelarangan komunisme sudah final. Rilis dari Menkopulhukam itu juga dikirim ke BANGSAONLINE.COM dan HARIAN BANGSA. Pernyataan Mahfud MD itu akhirnya meredam gelombang kekecewaan yang sempat mengguncang masyarakat Indonesia yang tengah menderita akibat covid-19. (MMA)