Begini Cerita Pemecah Batu Kali Kedak di Kediri Ketika Pandemi Corona
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 23 Juni 2020 11:11 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Samirin (70), warga Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, sudah puluhan tahun menggantungkan hidupnya dari memecah batu kali.
Selama pandemi Covid-19 ini, Samirin harus tetap memecah batu, agar dapurnya tetap "ngebul". Meski, sehari hanya dapat uang Rp 10 ribu saja.
BACA JUGA:
Juli 2024, Sektor Jasa Keuangan di Wilker OJK Kediri Terjaga dan Stabil
Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat, OJK Kediri akan Gelar Financial Festival 2024
Begini Upaya Pj Wali Kota Kediri Turunkan Angka Kemiskinan
Hasil Survei, Bank Indonesia Optimis Perekonomian Kediri Tetap Meningkat
Sebelum batu kali dipecah untuk dijadikan batu coral, bahan untuk mengecor bangunan, batu-batu kali sebesar sekepalan tangan orang dewasa itu diambil dari dasar sungai Kedak.
Setelah itu, pekerjaan memecah batu kali akan dimulai. Batu dipecah menjadi batu coral. Setelah terkumpul, biasanya sudah ada yang mengambil. Sungai Kedak yang hulunya berada di lereng Gunung Wilis itu, memang banyak batunya.
Simak berita selengkapnya ...