Waspadai Chikungunya dan DBD yang Mengintai di Masa Pandemi: Konsumsi Makanan Bergizi
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 25 Juni 2020 15:21 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, warga Kota Kediri diminta mewaspadai penyakit chikungunya dan DBD (Demam Berdarah Dengue). Serangan ini paling banyak terjadi antara pukul 10.00 sampai 12.00 WIB.
Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri, Dr. Fauzan Adima M.Kes., mengingatkan ancaman chikungunya dan DBD yang mengintai saat ini. Jumlah penderita chikungunya pada bulan Juni ini, merupakan yang tertinggi sejak awal tahun 2020.
BACA JUGA:
KPU Kota Kediri Tetapkan Jumlah DPT di Piwali dan Pilgub Jatim
Dirut KAI Resmikan Monumen Loko Uap C1140 di Stasiun Kediri, Dalam Rangka HUT PT KAI ke-79
Pilkada 2024, KPU Kota Kediri Buka Pendaftaran KPPS
Upayakan SDI dan Data Berkualitas, Pemkot Kediri dan BPS Kembali Gelar Pembinaan Statistik Sektoral
“Jumlah penderita chikungunya pada bulan Juni ini sebanyak 128 orang. Paling banyak ditemukan di Kecamatan Mojoroto, yakni sebanyak 88 orang,” kata Fauzan Adima, Kamis (25/6/2020).
Keberadaan pasien chikungunya di Kecamatan Mojoroto, tersebar di Puskesmas Campurejo (23 orang) dan Puskesmas Sukorame (65 orang). Dengan lokasi terjangkit di Kelurahan Campurejo, Tamanan, Sukorame, Bujel, dan Mojoroto.
Temuan pasien chikungunya lainnya, berada di Kelurahan Banaran (40 orang) yang saat ini menjalani perawatan di Puskesmas Pesantren. Jumlah ini meningkat tajam dari bulan sebelumnya, Mei 2020 yang hanya 17 orang. Kasus itu juga hanya terjadi di Kelurahan Mojoroto saja. Sejak bulan Januari hingga akhir Juni 2020, jumlah keseluruhan kasus chikungunya di Kota Kediri, sebanyak 191 kasus.
Berbeda dengan chikungunya yang jumlahnya tinggi, temuan kasus DBD cenderung kecil. Sejak Januari hingga Bulan Mei 2020, jumlah pasien DBD sebanyak 100 orang. Mereka tersebar merata di Kecamatan Mojoroto, Kota, dan Pesantren. Angka tertinggi kasus DBD terjadi di bulan Maret sebanyak 30 kasus, sedangkan data bulan Mei jumlahnya mulai turun menjadi 15 kasus.
Simak berita selengkapnya ...