Masih Berisiko Tinggi, Dewan Jatim: Belum Waktunya Sekolah Tatap Muka
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Jumat, 07 Agustus 2020 20:08 WIB
"Selama ketentuan itu belum bisa dipenuhi secara menyeluruh, sebaiknya proses belajar secara daring saja," imbuh Ketua Muslimat NU Kabupaten Pasuruan tersebut.
Ning Fitri berharap, meski proses belajar mengajar masih dilaksanakan secara daring, pemerintah tetap harus membantu sarana pendukung yang bisa diakses oleh siswa. Di antaranya, fasilitas wifi untuk mengakses internet sebagai sarana untuk belajar daring.
Pihaknya berharap, jangan sampai ada siswa yang tidak bisa mengikuti proses belajar daring karena tidak memiliki akses internet atau paket data. Sebab, pemerintah memiliki kewajiban untuk memfasilitasi siswa didik untuk memperoleh pengajaran.
"Mau daring atau tatap muka, prinsipnya, semua siswa harus mendapatkan hak pendidikan. Karena itu pemerintah punya kewajiban memfasilitasi sarana belajar mengajar," pungkas cucu KH. Wahab Chasbullah ini.
Untuk diketahui, Pemkot Surabaya dan Pemkab Sidoarjo berencana membuka kembali sekolah dengan sistem pengajaran tatap muka. Alasan kasus Covid-19 mulai menurun menjadi pertimbangan. Bahkan Pemkot Surabaya mengklaim wilayahnya sudah beralih status dari zona merah menjadi zona hijau, sementara Pemkab Gresik mengklaim wilayahnya sudah zona oranye. (mdr/ian)