Ayong, Banser Tionghoa itu Tutup Usia
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: M. Didi Rosadi
Sabtu, 15 Agustus 2020 19:22 WIB
Lutfi mengenal Ayong sebagai figur yang sederhana, tapi luar biasa. Sebagai mualaf, Ayong tak pernah meninggalkan salat. Bahkan salat lima waktu ia laksanakan tepat waktu. Meski pun sedang menjalankan usaha, kalau azan berkumandang ia langsung menutup toko dan mengajak anak dan istri salat ke masjid.
Almarhum yang menjabat sebagai Kepala Satuan Koordinasi Kelurahan (Satkorkel) Balongsari itu memang menjalankan usaha cuci cetak foto. Usaha itu dijalankan di sebuah toko yang masih di areal rumah. Usaha itu adalah warisan orang tuanya.
"Beliau orang yang luar biasa, selain ibadahnya tekun. Pengabdian terhadap Ansor dan Banser sangat luar biasa. Beliau tak pernah menolak tugas. Bahkan kalau ada anggota Ansor atau Banser yang cuci cetak foto di tokonya, ia gratiskan. Ia tak pernah mau menerima bayaran dari sahabatnya," tutur Lutfi.
Almarhum Ayong meninggal dunia dalam usia 41 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang putra-putri. Anak pertama baru saja melangsungkan pernikahan, sedangkan anak terakhir baru berusia tujuh tahun.
"Alhamdulillah, sahabat-sahabat Ansor dan Banser sempat mensalatkan serta mengantar almarhum ke peristirahatan terakhir. Semoga almarhum husnul khotimah," pungkas Lutfi. (mdr/zar)