Webinar IHM, Sekjen PPP: Berpolitik Tak Usah seperti Bermadzhab
Editor: MMA
Sabtu, 22 Agustus 2020 22:18 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan, selama ini kita dalam berpolitik sangat fanatik sehingga seolah masuk ke masalah agama. Akibatnya, sering terjadi pertengkaran yang sulit diselesaikan.
“Berpolitik seolah untuk izzul Islam wal-Muslimin,” kata Arsul Sani dalam Webinar bertema Posisi Pesantren dalam Hajatan Politik Lokal dan Nasional yang digelar Institut Hasyim Muzadi (IHM) Depok Jawa Barat, Sabtu (22/8/2020) malam.
BACA JUGA:
Gus Irsyad Batal Dilantik Jadi DPR RI, Massa SGI Geruduk KPU Kabupaten Pasuruan
Luluk-Lukman Sapa Warga Gresik Selatan, Janji Tuntaskan Banjir dan Pengangguran
Peringati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan, Barikade Gus Dur Gelar Karnaval Akbar
Gandeng Anak Muda, Rini Syarifah Daftar ke KPU Kabupaten Blitar
“Padahal seharusnya kita biasa-biasa saja. Tidak usah seperti berbeda madzhab. Padahal beda madzhab saja kita boleh,” kata Arsul Sani yang anggota DPR RI itu sembari tertawa.
Dalam diskusi yang dimoderatori Abdi Kurnia itu, Arsul Sani mengingatkan pelajaran politik dari Gus Dur. Ia mengaku pernah diajari langsung oleh Gus Dur bagaimana seharusnya berpolitik. “Kata Gus Dur kepada saya, Mas kalau masuk politik, masuk dari telinga kanan, masuk dari telinga kiri, lalu diolah di otak, lalu turun ke leher saja. Tidak usah sampai ke hati,” kata Arsul.
Dengan demikian, kata Arsul, jika ada perselisihan, mudah diselesaikan. “Kita tidak usah fanatik dan bertengkar habis-habisan,” pinta Arsul.