Arsul Sani: Godaan Berat dalam Politik, Tidak Ambil yang Bukan Haknya
Editor: MMA
Sabtu, 22 Agustus 2020 22:51 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani bercerita tentang pengalamannya dalam berpolitik. Menurut dia, ada godaan yang sangat berat dalam berpolitik. Apa itu?
“Godaan untuk tidak mengambil yang bukan haknya,” kata Arsul Sani terus terang dalam Webinar bertema Posisi Pesantren dalam Hajatan Politik Lokal dan Nasional yang digelar Institut Hasyim Muzadi (IHM) Depok Jawa Barat, Sabtu (22/8/2020) malam.
BACA JUGA:
Peringati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan, Barikade Gus Dur Gelar Karnaval Akbar
Yusuf Rio Wahyu Prayogo-Ulfiyah Daftar ke KPU Situbondo
Bambang-Bayu Daftar ke KPU Kota Blitar Diantar Kesenian Bantengan
PPP Deklarasi Dukungan ke Dhito-Dewi, Gus Makmun: Kita Dukung untuk Kebermanfaatan NU
Ia mengaku 14 tahun menjalani karir profesional sebagai direksi di perusahaan multi nasional. Kemudian juga berkarir sebagai advokat. Tapi begitu masuk ke dunia politik, ia mengaku mendapat godaan yang sangat berat. Yaitu tidak mengambil yang bukan haknya.
Arsul Sani juga menilai, selama ini kita dalam berpolitik sangat fanatik sehingga seolah masuk ke masalah agama. Akibatnya, sering terjadi pertengkaran yang sulit diselesaikan.
“Berpolitik seolah untuk izzul Islam wal-Muslimin,” kata Arsul Sani. “Padahal seharusnya kita biasa-biasa saja. Tida usah seperti berbeda madzhab. Padahal beda madzhab saja kita boleh,” kata Arsul Sani yang anggota DPR RI itu sembari tertawa.
Dalam diskusi yang dimoderatori Abdi Kurnia itu, Arsul Sani mengingatkan pelajaran politik dari Gus Dur. Ia mengaku pernah diajari langsung oleh Gus Dur bagaimana seharusnya berpolitik. “Kata Gus Dur kepada saya, Mas kalau masuk politik, masuk dari telinga kanan, masuk dari telinga kiri, lalu diolah di otak, lalu turun ke leher saja. Tidak usah sampai ke hati,” kata Arsul.
Simak berita selengkapnya ...