Strategi Pilwali Surabaya: MA Gandeng Calon Wakil Bukan Parpol, PDIP Kombinasi Parpol-Ormas
Editor: MMA
Wartawan: Nanang Fachrurrozi
Senin, 24 Agustus 2020 22:44 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Partai politik (parpol) yang bakal bertarung di Pilwali Kota Surabaya 2020 mulai berebut calon penumpang. Namun jika parpol salah mengangkut penumpang, berakibat bakal ditinggal penumpangnya.
Satir di atas gambaran dinamika Pilwali Kota Surabaya 2020, di mana saat ini para calon kontestan dan parpol yang bakal mengusung mulai ramai muncul ke publik.
BACA JUGA:
Jelang Pilwali, KPU Surabaya Buka Pendaftaran untuk 20 Ribu Lebih Petugas KPPS
Dinilai Cederai Demokrasi, Ratusan Massa Deklarasi Coblos Kotak Kosong di Pilwali Surabaya 2024
Kurang Elok Kalau Ada Bumbung Kosong di Pilkada Surabaya 2024
Pilwali Surabaya 2024, Gerindra Ajak 3 Partai Lawan Incumbent
Bahkan Mujiaman, Dirut PDAM Surabaya, secara terang-terangan mundur dari jabatannya. Ia menyatakan akan menjadi calon wakil wali kota mendampingi Mahfud Arifin (MA) yang bakal maju sebagai calon wali kota di Surabaya. Ia diusung delapan partai, PKB, PPP, Nasdem, Golkar, Demokrat, PAN, Gerindra, dan terakhir PKS.
Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sampai saat ini belum menjatuhkan rekomendasi kepada bakal pasangan yang akan diusung untuk maju di Pilwali. Padahal nama-nama seperti Eri Cahyadi (Kepala Bapeko), Wisnu Sakti (wakil wali kota saat ini), Zahrul Azhar (Gus Hans, politikus Golkar), Armuji (Anggota DPRD Jatim dan fungsionaris PDIP) santer muncul di publik.
Menanggapi konstelasi pilwali ini, Psikolog Politik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Dr. Andik Matulessy, mengatakan bahwa masing-masing kandidat dan parpol punya strategi untuk mengumpulkan suara dari swing voter yang bukan merah atau hijau. Swing voter itu bisa dari kalangan ASN dan orang-orang yang tidak berafiliasi politik.
Simak berita selengkapnya ...