Kematian Anak Capai 1,1 Persen, Bunda PAUD di Surabaya Diminta Tekan Penyebaran Covid-19 pada Anak
Editor: MMA
Wartawan: Zahrotul Maidah
Sabtu, 03 Oktober 2020 21:36 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Puluhan bunda pengajar dari 25 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah Kota Surabaya, diingatkan agar lebih mewaspadai ancaman serta dampak penyebaran Covid-19 pada anak-anak didiknya. Ini lantaran tingkat kematian anak penderita Covid-19 di Indonesia, persentasenya saat ini lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Menurut Pakar Kesehatan Anak RSUD dr. Soetomo Surabaya, Leny Kartina, dr., Sp.A(K), jika di negara-negara lain persentase kematian anak-anak yang terpapar Covid-19 antara 0,1-0,2 persen, namun untuk di Indonesia angkanya bahkan mencapai hingga 1,1 persen.
BACA JUGA:
Pj Adhy Karyono Luncurkan Aplikasi DigiPay, Transaksi Layanan RSUD Dr Soetomo Beralih ke Cashless
Gebyar Hari Anak Nasional Kota Pasuruan, Gus Ipul: Semoga Jadi Pemimpin Masa Depan
Khofifah-Emil Lakukan Pemeriksaan Kesehatan di RSUD Dr. Soetomo
KPU Kota Probolinggo Gandeng RSUD dr Soetomo soal Pemeriksaan Kesehatan Kandidat Pilwali
“Jadi di Indonesia itu angkanya lebih tinggi. Ini yang patut diwaspadai. Bunda-bunda PAUD ini memiliki peran yang sangat penting untuk memberikan pemahaman pada masyarakat,” ujar Leny Kartina, pakar kesehatan anak RSUD dr Soetomo Surabaya, saat menjadi pemateri pada pendampingan PAUD di Kota Surabaya secara daring, yang diselenggarakan kerjasama Unair-Unicef, Sabtu (03/10).
Penularan utama Covid-19 kepada anak-anak ini diketahui berasal dari keluarga dekat mereka sendiri, yaitu orang tua atau saudara yang tinggal dalam satu rumah. Ditambah lagi gejala dan klinis anak yang terinfeksi Covid-19 tidak sama persis dengan orang dewasa.
“Dari 2.143 anak yang konfirmasi positif dan dilakukan pemeriksaan dalam sebuah penelitian berskala besar menunjukkan, 90 persen di antaranya mempunyai gejala asimtomatis (tidak memberikan gejala klinis apapun), gejala ringan, dan sedang. Ini yang harus diwaspadai. Bunda-bunda PAUD ini yang harus mengenali gejala pada anak-anak yang lebih bervariatif, bisa gejala saluran napas, demam ada diare. Ada juga yang memiliki gejala tidak dijumpai pada orang dewasa, yaitu gejala menyerupai penyakit Kawasaki,” jelas Leny Kartina.
Gejala penyakit Kawasaki ini menurut Leny, di antaranya kulit anak muncul bercak-bercak merah, bibir pecah-pecah, mata merah hingga kulit ujung jari yang melepuh. Ini yang harus diwaspadai.
“Anak balita yang positif Covid-19 juga bisa menularkan kepada orang lain melalui feses, urin, saliva. Jadi jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan setelah mengganti popok bayi,” tambah Leny Kartina.
Kekhawatiran Leny Kartina ini juga dikuatkan dengan data yang disajikan oleh person in charge (PIC) Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat Membangun Generasi Cemerlang Berbasis Keluarga (Geliat) Universitas Airlangga Surabaya, Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.S.
(Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam, drh, ahli Virologi dan Imunologi, Stem Cell dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Hewan Unair, saat menjadi pemateri pada pendampingan PAUD di Kota Surabaya secara daring. foto: mida/ bangsaonline.com)