PAD Terpukul, DPRD Gresik Minta Pemkab Geliatkan Wisata Desa
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Syuhud
Selasa, 06 Oktober 2020 11:34 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Hantaman badai pandemi Covid-19 membuat pendapatan Pemkab Gresik di berbagai sektor terpukul. Sebab, sejumlah sendi perekonomian sebagai sumber pendapatan daerah (PD) melemah signifikan.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Gresik, M. Syahrul Munir. "Dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan semua sektar PAD Gresik terpuku. Rata-rata PAD Gresik turun hingga di angka 50 persen," ,ungkap Syahrul kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (6/10/2020).
BACA JUGA:
Respons Pimpinan DPRD Gresik soal Belum Cairnya Bosda, BK, dan BHP
Empat Pimpinan DPRD Gresik Definitif Resmi Dilantik
4 Pimpinan DPRD Gresik Bisa Dilantik Bersamaan, Jika SK Mujid Riduan dari Gubernur Turun Minggu ini
Jadi Pimpinan DPRD Gresik, Mujid Riduan Siap Dilantik Belakangan
Syahrul menjelaskan, penurunan PAD hingga 50 persen itu nyaris menyeluruh di semua sektor. "Jadi, setelah kami lakukan evalusi, rata-rata turunnya PAD kita di 2020 sebesar 50 persen. Angka yang fantastis. Ini akibat dampak covid," kata Sekretaris Fraksi PKB ini.
Ia mencontohkan PAD dari sektor Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJ), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, dan lainnya.
Syahrul berharap terobosan Bupati Sambari Halim Radianto dengan me-launching e-BPHTB, bisa mendongkrak PAD dari sektor-sektor tersebut. Pasalnya, pandemi covid menyebabkan ekonomi mengalami resesi yang berdampak pada terjadinya deflasi daya beli masyarakat.
"Untuk itu, DPRD telah memprioritaskan program bantuan keuangan (BK) kepada masyarakat. Kami sepakat BK tak ada pengurangan. Sehingga, diharapkan bisa menjadi stimulus untuk memulihkan ekonomi," urainya.
Simak berita selengkapnya ...