Inilah Jenis Berita yang Berpotensi di-Remove Facebook
Editor: Tim
Jumat, 23 Oktober 2020 23:48 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Platform media sosial Facebook memiliki standar komunitas yang ketat, kendati ada kebebasan berbicara sebagai konsekuensi demokrasi. Standar komunitas ini juga menyeleksi berita-berita yang diunggah di Facebook.
Yos Kusuma, Facebook Indonesia Strategic Partner Manager-News Indonesia and Malaysia mengatakan, komitmen terhadap ekspresi sangat penting. "Namun untuk menghindari penyalahgunaan kami membatasi ekspresi untuk satu atau beberapa nilai untuk mendukung terciptanya keaslian, keamanan, privasi, dan martabat," katanya dalam acara webinar bertema Memahami Aspek Ekonomi Platform Digital, yang digelar dalam rangka Konferensi Wilayah Asosiasi Media Siber Indonesia Jawa Timur, Jumat (23/10/2020).
BACA JUGA:
Konferwil AMSI Jatim, Ainun-Amir Terpilih Sebagai Ketua dan Sekretaris Periode 2024-2028
Pria di Gresik Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri Sambil Disiarkan di Facebook
[HOAKS] Presiden Jokowi sedang Menatap Hidangan Babi yang Ada di Depannya
15 Kata-kata Ucapan Terbaru Maulid Nabi Muhammad SAW 2023 Cocok untuk Caption Medos dan WA
Beberapa nilai berita yang dilarang diunggah di Facebook adalah tindak kekerasan dan kriminal yang menyangkut kekerasan dan hasutan, individu dan organisasi berbahaya, mengoordinasi bahaya dan mempublikasikan tindakan kriminal, barang dengan izin khusus, serta penipuan dan pengelabuan.
"Yang dicari di sini adalah kita tidak meng-glorify atau membesar-besarkan kejadian kriminal, atau menyanjung organisasi berbahaya, misalkan organisasi teroris," kata Yos.
Facebook juga sangat ketat terhadap unggahan berita menyangkut keamanan, yang meliputi bunuh diri dan melukai diri. "Boleh memberitakan, tapi jangan menunjukkan korban, bentuk foto maupun video. Ada banyak cara memberitakan kasus bunuh diri, seperti foto pihak berwenang yang memberikan keterangan atau foto saksi mata," kata Yos.
Mengapa Facebook sangat ketat? "Karena bunuh diri dan melukai diri membawa penderitaan bagi keluarga dan teman korban," kata Yos.
Facebook juga tidak menoleransi eksploitasi seksual, pelecehan, ketelanjangan anak, eksploitasi seksual orang dewasa, perundungan dan pelecehan, eksploitasi manusia, serta pelanggaran privasi dan hak privasi gambar.
Yos mengatakan, Facebook akan menghapus konten yang menyinggung berupa ujaran kebencian. "Memberitakan tidak apa-apa, tapi tidak usah manifestonya disertakan dalam berita tersebut," katanya.
Simak berita selengkapnya ...