Penanganan Kasus Covid-19 Diprotes Warga, RSUD Sumenep Dinilai Tidak Profesional
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Alan Sahlan
Senin, 02 November 2020 11:02 WIB
SUMENEP, BANGAONLINE.com - Penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumenep dinilai semakin amburadul. Mestinya semakin hari, semakin banyak pengalaman dalam menangani kasus Covid-19. Tapi sebaliknya, penanganan Covid-19 justru semakin tidak profesional. Kritik itu dilontarkan oleh warga Pajagalan Kecamatan Kota Sumenep, Fajar Asoka.
“Saya selalu memperhatikan dan mengamati kasus demi kasus dengan seksama. Namun apa yang terjadi, penangnannya bukan semakin bagus saja, melainkan semakin jauh dari protokoler kesehatan (prokes) pada umumnya, atau semakin ambuadul,” jelas Fajar kepada BANGSAONLINE.com.
BACA JUGA:
Disperkimhub Sumenep Bakal Rehabilitasi Sejumlah Dermaga yang Rusak
Madura Ethnic Carnival 2024 Sumenep Angkat Tema Keris
Bupati Sumenep Ajak Petani Kreatif untuk Tingkatkan Produktivitas
Dukung Pelayanan Disdukcapil Sumenep, PT. Jasuindo Informatika Serahkan Bantuan Printer dan Motor
Salah satu contoh yang sangat memprihatinkan, menurut Fajar, saat dirinya didatangi oleh keluarga perawat yang datang dengan menangis karena salah seorang anaknya ditugasi untuk merawat pasien Covid-19.
“Mestinya, untuk penanganan pasiaen Covid-19 itu harus dilakukan oleh perawat yang ditugasi khusus untuk pasien Covid-19 sebagaimana yang telah diatur prokes kesehatan, yang tujuannya adalah untuk mencegah berkembangnya Covid-19,” ujarnya.
“Penanganan dan perawatan bagi yang terinfeksi atau terpapar Covid-19 itu harus parawat yang spesialis dengan protokol kesehatan yang selektif dan ketat. Kenapa harus ketat dan spesialis? Karena dikhawatirkan penularannya akan semakin mengganas. Nah, itulah kenapa harus ditangani oleh orang orang yang mempunyai keterampilan mumpuni. Mereka para perawat yang ditugasi menangani langsung Covid-19 itu mempunyai sanak keluaga yang rentan terpapar Covid-19 juga,” jelasnya.
Kasus yang dibeberkan itu, kata Fajar, baru satu. Padahal, masih banyak kasus-kasus lainnya dan harus terus dibenahi. "Harus ketat, sesuai dengan protokol kesehatan," tuturnya.
Simak berita selengkapnya ...