Begini Strategi Gus Ipul Atasi Persoalan Banjir di Kota Pasuruan
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Ahmad Fuad
Senin, 02 November 2020 22:17 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Calon Wali Kota (Cawali) Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengingatkan masyarakat untuk tidak salah mengartikan 'akrab dengan banjir', karena ini sejatinya adalah bentuk dari mitigasi bencana.
Hal itu disampaikan Gus Ipul usai kampanye menemui warga dengan protokol kesehatan ketat di Jalan Airlangga, Kota Pasuruan, Senin (2/11/2020) sore.
BACA JUGA:
Gebyar Hari Anak Nasional Kota Pasuruan, Gus Ipul: Semoga Jadi Pemimpin Masa Depan
Dorong UKM dan IKM, Gus Ipul dan Istri Resmikan Galeri Dekranasda di Alun-Alun Kota Pasuruan
Wali Kota Pasuruan Harap Bantuan RTLH Bisa Tingkatkan Kenyamanan untuk Masyarakat
Amanat Gus Ipul saat Pelantikan Anggota DPRD Kota Pasuruan Periode 2024-2029
Gus Ipul menjelaskan, akrab dengan banjir ini adalah istilah. "Di dalam bencana, ada istilah berdamai dengan banjir, ataupun beradaptasi dengan banjir. Ini adalah istilah untuk mitigasi bencana," ujarnya,
"Misal orang yang tinggal di area Gunung Merapi. Mereka harus akrab dengan risiko-risikonya. Termasuk yang tinggal di bantaran sungai. Mereka harus tahu risiko dan bagaimana mengatasi risiko," kata Gus Ipul usai kegiatan.
Dia menjelaskan, untuk penanganan banjir di Kota Pasuruan, masyarakat harus waspada dan mengetahui risikonya.
Ia mengaku senang, karena sempat berkeliling menemui warga dan melihat rumah warga yang ada di sekitar bantaran sungai. "Saya senang, sebenarnya masyarakat sudah sadar risikonya dan sudah melakukan upaya darurat ketika banjir datang. Pada dasarnya masyarakat sudah siap," kata dia.
Misalnya, kata Gus Ipul, masyarakat sudah berupaya meninggikan rumahnya. Ada juga masyarakat yang sudah menyiapkan tempat untuk penyelamatan barang-barang berharga ketika banjir tiba dan sejenisnya.
Terkait langkah pemerintah, menurut Gus Ipul seharusnya Pemerintah Kota Pasuruan hadir. Karena ia meyakini, banjir ini bisa dihilangkan. "Jadi, pemerintah harus tahu apa yang akan dilakukan ketika banjir ini datang," jelasnya.
Salah satu hal yang bisa dilakukan dengan memberikan lampu tenaga surya. Menurut Gus Ipul, lampu tenaga surya ini akan memberikan manfaat luar biasa ketika banjir tiba.
"Saya yakin, kalau banjir, pasti PLN tidak mau risiko dan akan mematikan aliran listriknya. Nah, di saat itulah, lampu tenaga surya berguna. Jadi, penerangan ini bermanfaat untuk evakuasi warga. Apalagi kalau banjirnya malam," ujarnya.
Ia menyebut, program-program tersebut adalah contoh program pro terhadap rakyat, khususnya terhadap banjir. Kedua, perlu adanya peta evakuasi. Artinya, ini perlu ada sosialisasi, ada latihan dan simulasi.
Simak berita selengkapnya ...