Kota Batu Kembali Zona Merah, Dewanti Minta Satgas Covid-19 Diaktifkan Hingga Tingkat Dusun
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Agus Salimullah
Jumat, 04 Desember 2020 16:35 WIB
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Kota Batu kembali ke zona merah penyebaran Covid-19. Wali Kota Batu Hj. Dewanti Rumpoko menyebut penetapan zona merah ini karena ada peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19, khusunya dari klaster keluarga seperti yang terjadi di Desa Tlekung dan Songgokerto.
Seperti di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, di mana ada puluhan warga yang dinyatakan positif Covid-19. Penularan menyebar luas di Dusun Gangsiran Ledok, Desa Tlekung, setelah sejumlah warga mengunjungi jenazah terkonfirmasi positif Covid-19. Hingga akhirnya, terpaksa diberlakukan PSBL mulai 28 November sampai 7 Desember 2020.
BACA JUGA:
Festival Tabebuya Kota Batu Pukau Wisatawan, Pj Aries Harap Jadi Agenda Tahunan yang Paling Dinanti
Batu Shining Orchid Week 2024, Bikin Kota Batu Jadi Perhatian Pecinta Anggrek Tanah Air
Usung Sigap Pilkada Damai, Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya Tiba di Kota Batu
Masuk Batas Waktu dari Satpol PP, Sejumlah PKL Sultan Agung Kota Batu Enggan Bongkar Kios
Saat menggelar rapat bersama Forkompimda Kota Batu, Dewanti mengingatkan masyarakat agar tetap waspada, serta disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, peningkatan warga yang terpapar Covid-19 bukan dari sektor pariwisata, tapi dari klaster keluarga.
"Meningkatnya angka warga yang konfirm positif Covid-19 ini bukan karena sektor pariwisata, melainkan dari klaster keluarga," ujar Dewanti.
Dewanti juga menilai, terseretnya Kota Batu ke zona merah akibat dari tidak disiplinnya masyarakat maupun lengahnya kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Karena itu, ia meminta Satgas Covid-19 diaktifkan kembali hingga tingkat dusun.
“Ketidaktahuan masyarakat yang paling utama. Masyarakat sebetulnya sudah diberikan pemahaman disiplin protokol. Keteledoran kita semua, termasuk satgas yang masif lagi,” terangnya.
Ia berharap, satgas di tingkat dusun bisa memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga protokol kesehatan. Dewanti ingin, masyarakat tidak memandang remeh pandemi Covid-19. Bahwasannya, virus ini masih ada dan perlu diwaspadai.
“Kami semua sepakat menghidupkan kembali satgas sampai ke tingkat dusun. Dulu awal-awal wah. Sekarang agak kendor, nah sekarang harus dihidupkan lagi. Covid-19 ini masih ada, harus disiplin protokol kesehatan,” urainya.
“Berkaca pada kasus Tlekung, jika ada warga yang sakit, harus segera dilaporkan ke Puskesmas terdekat. Lalu akan ada tindakan medis oleh petugas, salah satunya adalah tes cepat. Akan ada rekomendasi dari petugas puskesmas apakah orang yang sakit tersebut boleh dijenguk atau tidak,” urainya.
Dalam kesempatan ini, Dewanti juga mengonfirmasi bahwa kuota rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Kota Batu telah penuh. Berkaitan dengan itu, pemdes/kelurahan diminta untuk menyediakan tempat karantina di wilayahnya masing-masing.
Ia mencontohkan banyaknya homestay di Desa Oro-Oro Ombo. Menurutnya, tempat itu bisa dimanfaatkan untuk karantina. Apalagi, lokasinya jauh dari keramaian.
Simak berita selengkapnya ...