Jokowi Diingatkan Kemungkinan Jatuh, Kepala BIN Didesak Diganti
Sabtu, 07 Februari 2015 21:52 WIB
BangsaOnline-Presiden Joko Widodo diharapkan mampu mengatasi persoalan pelik saat ini yang mengarah pada suatu krisis.
Harapan ini disampaikan tokoh demokrasi, Andi Arief, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Sabtu, 7/2).
Andi
Arief mengingatkan bila Indonesia sudah mengalami krisi. Politik
Indonesia pun dibayangi trauma suksesi kepemimpinan nasional yang
mengenaskan; Presiden Soekarno diajtuhkan, Presiden Soeharto dipaksa
mundur dan Presiden Abrurrahman Wahid dijatuhkan.
"Semua proses ini dalam situasi krisis yang meruncing," kata Andi Arief, yang merupan mantan Staf Khusus Presiden SBY.
Andi Arief pun memberi perhatian khusus pada kejatuhan Soeharto.
"Apapun penafsiran sejarah, Soeharto legowo mundur ketimbang Indonesia makin tidak mennentu atau jatuh pada junta," demikian Andi Arief.
Sementara Direktur Eksekutif Indonesia Institute and Public Policy Taufan
Hunneman mengungkapkan bahwa situasi politik dalam negeri yang semakin memanas dan berbagai
peristiwa seperti adanya pertemuan agen CIA di Indonesia yang
mengkonsolidasikan kekuatannya ,serta bocoran surat Badan Intelijen
Negara (BIN) tentang operasi intelijen terkait mata uang rupiah
merupakan indikasi bahwa fungsi BIN lemah. Bila hal ini terus terjadi,
maka bisa membahayakan keberlangsungan pemerintahan Joko Widodo-JK.
"Potensi
ini sungguh sangat berbahaya apalagi mengingat bahwa banyaknya konflik
yang terjadi membuat keresahan dan gejolak di masyarakat," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Institute and Public Policy Taufan
Hunneman dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (7/2).
BACA JUGA:
Menteri ATR/BPN Hadiri Upacara HUT ke-79 TNI
Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo
Bersama Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Peroleh Brevet Kehormatan Hiu
Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium
Simak berita selengkapnya ...