Kini Miliki 110 Madrasah, Semua Pendiri Pesantren Milik Dahlan Iskan Dibunuh PKI
Editor: MMA
Jumat, 18 Desember 2020 21:41 WIB
MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren Sabilil Muttaqin (PSM) Takeran, Magetan Jawa Timur kembali mengalami kekosongan pemimpin. Pesantren milik keluarga Dahlan Iskan itu kembali ditinggal pengasuhnya, Ir. KH. Miratul Mukminin. Gus Amik, panggilan akrab KH. Miratul Mukminin wafat pada Ahad (13/12/2020) lalu karena Covid-19.
“Saya berduka lagi,” tulis Dahlan Iskan di Disway. “Kali ini karena Covid-19. Korbannya Gus Amik, kakak sepupu saya. Yang sudah seperti saudara kandung,” lanjutnya.
BACA JUGA:
Siswa MTsN Kota Pasuruan Juara 1 MYRES Nasional, Mas Adi: Anak Muda yang Harumkan Daerah
Perbaiki Sanitasi Warga, Pemdes Karas Magetan Garap 70 Jamban
Pemilu Dungu, Pengusaha Wait and See, Ekonomi Tak Menentu
Dua Speedboat di Telaga Sarangan Alami Kecelakaan, Satu Sopir Alami Luka
Mantan Menteri BUMN itu menjelaskan bahwa Gus Amik 10 tahun lebih muda dari dirinya. Tapi Dahlan Iskan memanggilnya ”Mas” –karena lebih tua di susunan keluarga besar.
Dahlan mengaku menghadapi problem lagi tentang penerus pengasuh Pesantren Sabilil Muttaqin yang disingkat PSM. “Kini kami kembali mengalami kesulitan regenerasi di PSM. Rupanya, itulah kesulitan yang tiada habisnya,” tulis Dahlan Iskan tentang pesantren miliknya.
“Sewaktu generasi pendiri habis dibunuh PKI di tahun 1948, kepemimpinan di pesantren kami vakum lama sekali. Generasi kedua masih kecil-kecil. Kelak, ketika KH Moh. Tarmuji dewasa, barulah PSM kembali punya pemimpin. Itulah ayahanda Gus Amik,” tulisnya.
Ketika Kiai Tarmuji meninggal dunia, tulis Dahlan, Gus Amik masih terlalu muda. Belum disiapkan jadi kiai. Terjadi lagi kekosongan kepemimpinan. Lama sekali. Setelah dewasa, barulah Gus Amik yang menjadi kiai pesantren.
Simak berita selengkapnya ...