Destinasi Wisata di Blitar Ditutup Selama PPKM, Pengelola Terbitkan Pernyataan Sikap
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Akina Nur Alana
Kamis, 21 Januari 2021 17:50 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Forum pengelola destinasi wisata Kabupaten Blitar menerbitkan pernyataan sikap soal penutupan lokasi wisata selama Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ada tiga poin penting dalam pernyataan sikap tersebut. Yakni, menolak penutupan destinasi wisata pada PPKM. Mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan PPKM dengan mengizinkan destinasi wisata tetap buka dan beroperasional dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan membatasi jumlah kunjungan sesuai dengan persentase perkembangan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Blitar.
BACA JUGA:
Jamasan Gong Kiai Pradah, Tradisi Pemkab Blitar Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda
Kominfo Goes To School Hadir di SMAN 1 Srengat, Bupati Blitar: Manfaatkan Medsos yang Baik dan Bijak
Permudah Mobilitas Warga, Pemkab Blitar Resmikan Akses Jalan Beton Antar-Desa Slorok-Karangrejo
Bupati Blitar Ajak Muslimat Sinergi Turunkan Angka Stunting, AKI dan ATS
Lalu pada poin ketiga, pengelola destinasi wisata mendorong pemerintah untuk turut serta mengawal operasional destinasi wisata dengan menugaskan pihak terkait pada pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan di destinasi wisata. Pernyataan sikap tersebut ditandatangani 20 pengelola wisata di Kabupaten Blitar.
"Pernyataan sikap ini yang jelas menanggapi surat edaran Bupati Blitar soal PPKM di Kabupaten Blitar. Di mana di dalamnya ada penutupan destinasi wisata selama masa PPKM. Dan ternyata setelah kita tutup destinasi wisata, tidak menurunkan angka kasus Covid-19 baru di Kabupaten Blitar. Sementara destinasi wisata yang selalu dikambinghitamkan, katanya jadi klaster. Setelah ditutup tidak terbukti ada klaster wisata. Bahkan meskipun kami tutup, kasus tetap banyak," ujar Koordinator Forum Destinasi Wisata Kabupaten Blitar, Harjito, Kamis (21/1/2021).
Dia menambahkan, pengelola wisata mendukung pemberlakuan PPKM. Namun dengan tidak menutup destinasi wisata. Pertimbangannya, karena di dalam lokasi wisata terdapat aspek yang terlibat. Utamanya dalam menggerakkan roda perekonomian di masa pandemi Covid-19.
Simak berita selengkapnya ...