Gila! Angka Stunting-Pengangguran di Kota Pasuruan Lebihi Jatim, Ini Pesan Khofifah pada Gus Ipul
Editor: MMA
Selasa, 02 Maret 2021 12:52 WIB
PASURUAN KOTA, BANGSAONLINE.com – Kota kecil Pasuruan Jawa Timur ternyata memiliki persentase angka pengangguran jauh lebih tinggi ketimbang Provinsi Jawa Timur.
“Tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,33% di atas rata-rata Provinsi sebesar 5,84%,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Sertijab Wali Kota Pasuruan dari Plh Wali Kota Pasuruan Anom Suraho, S.H., M.Si. kepada Wali Kota Pasuruan terpilih H. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, S.S.T.P., M.Si., di Gedung DPRD Kota Pasuruan, Senin (1/3) malam.
BACA JUGA:
Di PT Kareb Bojonegoro, Khofifah Dinobatkan Sebagai Ibunya Pekerja SKT
Kesuksesan Program OPOP Jatim, Khofifah: Akan Direplikasi di Thailand dan Malaysia
796 Keluarga Risiko Stunting di Kota Mojokerto Terima Bantuan Pangan
Bupati Sebut SOTH Mampu Turunkan Angka Stunting di Lamongan
Begitu juga angka stunting. Masih sangat tinggi, mencapai 23,12 persen. Karena itu Gubernur Khofifah minta Gus Ipul dan wakilnya mengambil beberapa langkah ke depan. Di antaranya membuka lapangan pekerjaan seluas mungkin dan menurunkan angka kemiskinan.
Berdasarkan data, persentase penduduk miskin Kota Pasuruan Tahun 2020 sebesar 6,66%, lebih rendah rata-rata provinsi sebesar 11,46%. Kemudian angka Gini Rasio sebesar 0,37 lebih tinggi rata-rata provinsi 0,36 (masih pada ketimpangan sedang), tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,33% di atas rata-rata provinsi sebesar 5,84%.
Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 75,26 di atas rata-rata provinsi sebesar 71,71, atau berada pada kategori tinggi. Sementara Pertumbuhan Ekonomi tahun 2019 mencapai 5,56% di atas rata-rata provinsi sebesar 5,52%.
Kedua, Kota Pasuruan harus menangani stunting. Terkait hal tersebut, Khofifah meminta ada intervensi bisa lebih detail hingga ke tingkat RT. Mengingat prevalensi stunting di Kota Pasuruan mencapai 23,12 persen.