Gelar Khotmil Qur'an, Bupati Kediri: Bakal Ada Bandara Mau Tak Mau Ada Wisatawan dan Dunia Malam
Editor: Tim
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 11 Maret 2021 06:09 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati baru Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengawali pemerintahannya dengan acara religius. Yaitu khotmil Quran. Namun bupati yang akrab disapa Mas Bup Dhito itu mengingatkan bahwa di Kediri bakal ada bandara udara yang otomatis mendatangkan wisatawan, sehingga mau tidak mau akan ada dunia malam.
Rabu (10/3/2021) tadi malam, Dhito menutup rangkaian acara Khotmil Qur’an bertempat di Pendopo Kabupaten Kediri yang terletak di sebelah timur Alun-alun Kota Kediri.
BACA JUGA:
Pjs Bupati Kediri Ingatkan ASN Jaga Netralitas di Pilkada 2024
Puluhan Kiai dan Gawagis di Kabupaten Kediri Deklarasi Dukung Dhito-Dewi
Peringati Maulid Nabi Muhammad, Mas Dhito Ajak Jamaah Berdoa untuk Kebaikan Kabupaten Kediri
Mas Dhito Disambut Pelukan Warga saat Kampanye Pilkada 2024
Khotmil Qur'an adalah kegiatan membaca Al-Qur'an yang dimulai dari surat Al-Fatihah hingga surat An-Naas yang bisa dilakukan secara berurutan, yakni mulai dari juz 1 hingga juz 30, atau dilakukan secara serentak atau bersamaan yakni 30 juz dibagi sesuai jumlah peserta. Khotmil Qur'an disebut juga dengan khataman Qur'an.
Di hadapan para pengasuh pondok pesantren, tokoh ulama, dan Gawagis, Mas Bup Dhito menyampaikan, bahwa nantinya sebagian besar keputusan terkait pemerintahannya akan diambil di Pendopo Kabupaten Kediri ini.
“Saya, Mbak Wabup, dan Pak Sekda berinisiasi untuk membuka pemerintahan baru dengan Khotmil Qur’an. Nanti keputusan pemerintahan daerah Kabupaten Kediri kebanyakan akan diambil di dalam pendopo ini,” terang Mas Bup, Rabu (10/3) malam.
Menurut Mas Bup Dhito, ini akan menjadi sejarah baru. Sebab sebelumnya segala bentuk keputusan bupati dan pembahasannya dilakukan di Kantor Bupati Jl. Soekarno Hatta Katang Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
“Lalu kedua, memang tidak bisa dipungkiri dalam proses perjalanan sampai hari ini banyak sekali hal yang saya dapatkan. Salah satu contohnya ini harus saya sampaikan, saat saya memutuskan dengan Mbak Wabup, guru madin harus mendapatkan insentif setiap bulannya. Sekarang teknisnya sedang kita kaji supaya bisa langsung diterima kepada guru-guru Madin,” jelas Bupati termuda se-Indonesia ini.
Ia mengungkapkan kenangannya saat menerima amplop berisi uang Rp. 50 ribu. “Kemudian dalam hati saya memutuskan, bila ditakdirkan memimpin Kabupaten Kediri, kesejahteraan guru Madin akan diperhatikan,” katanya.
Simak berita selengkapnya ...