Diproyeksikan Naik 10-14 Persen Per Tahun, OPD Penghasil Diminta Cari Terobosan untuk PD Gresik | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Diproyeksikan Naik 10-14 Persen per Tahun, DPRD Gresik Minta OPD Cari Terobosan untuk Tingkatkan PD

Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Selasa, 18 Mei 2021 10:32 WIB

Para ASN sedang mengikuti apel di Kantor Bupati Gresik di Jalan Dr. Wahidin SH. (foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com telah menerima ranwal (rencana awal) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026. Dalam ranwal tersebut, kekuatan APBD Gresik hingga tahun 2026 diproyeksikan kisaran Rp3,9 triliun.

Sementara kekuatan APBD Gresik saat ini sekira Rp3,4 triliun, sehingga dalam setiap tahunnya kenaikan pendapatan daerah (PD) diproyeksikan sekira 100-150 miliar rupiah atau 10-14 persen.

Wakil Ketua Akhmad Nurhamim menyadari pandemi Covid-19 yang sudah berjalan 1,5 tahun telah berdampak signifikan terhadap perekonomian. "Imbasnya sangat berpengaruh besar terhadap PD untuk menopang belanja pembangunan," ujar Nurhamim kepada BANGSAONLINE.com.

Dia membeberkan dampak pandemi Covid-19 tidak hanya menyasar permasalahan di bidang kesehatan, namun juga berpengaruh buruk terhadap sektor lain, mulai dari pendidikan, ekonomi dan keuangan, infrastruktur, budaya, agama, pariwisata, dan lain-lain.

Indikator yang dapat dilihat adalah pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik yang tertekan hingga minus 3,68 persen lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur.

"Fakta ini menggambarkan begitu tingginya dampak pandemi terhadap semua sektor usaha sebagai salah satu sumber pendapatan daerah," ungkap Ketua DPD Golkar Gresik tersebut.

Namun demikian, lanjut Anha--sapaan akrabnya, DPRD terus memberikan support kepada OPD penghasil agar bekerja keras mencari pendapatan daerah. Menurutnya, dewan mendorong mereka untuk terus mencari terobosan sumber pendapatan karena kebutuhan belanja pembangunan setiap tahun cukup besar.

Dia kemudian mencontohkan program prioritas Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah berupa penanganan Kali Lamong. Untuk pembebasan lahan sekira 282 hektare saja, dibutuhkan anggaran sekira Rp 800 miliar.

"Kalau kiranya proyeksinya bahwa setiap tahunnya penanganan Kali Lamong butuh anggaran Rp100-150 miliar, maka proyeksi kenaikan pendapatan daerah Rp100-150 miliar setiap tahun akan tersedot untuk Kali Lomong saja," urainya.

"Sedangkan masih banyak program yang telah dicanangkan Pemerintahan Gresik Baru dalam Nawa Karsanya. Karena itu, kepala OPD penghasil harus lebih lincah giat cari terobosan pendapatan. Kepala OPD harus inovatif dalam mencari sumber pendapatan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pajak Daerah Lain BPPKAD Kabupaten Gresik Farida Haznah Ma'ruf membenarkan bahwa proyeksi pendapatan daerah dalam RPJMD 2021-2026 diproyeksikan naik antara 10-14 persen atau kisaran Rp100-150 miliar tiap tahunnya.

"Kenaikan itu sudah cukup besar di saat situasi pandemi seperti saat ini," kata Farida kepada BANGSAONLINE.com.

Farida mengungkapkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gresik pada APBD 2021 ditarget sebesar Rp724 miliar. "Dari target sebesar itu, hingga bulan Mei tahun ini baru masuk atau realisasi sebesar Rp179,8 miliar atau 24,84 persen. Kami terus bekerja untuk memenuhi target itu," pungkasnya. (hud/zar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video