Tiga Tipe Ulama Era Jokowi: Oposan, Pragmatis, dan Idealis
Editor: MMA
Selasa, 18 Mei 2021 22:50 WIB
Ketiga, kelompok idealis. Kelompok ini sangat langka. Bahkan hampir tak masuk akal. Tapi faktanya ada. Mereka kukuh pendirian dan konsisten terhadap idealisme yang diperjuangkan.
Berbeda dengan kelompok ulama kedua yang saat pilpres mendapat dana operasional dari tim Jokowi, ulama kelompok ketiga ini pakai dana pribadi, tanpa sepeser pun bantuan dari tim Jokowi. Padahal ulama ini sangat aktif kampanye untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf sampai keluar negeri, di samping di Jawa dan luar Jawa tentunya.
Yang menakjubkan, saat Jokowi menang dan dilantik sebagai presiden, ulama ini tetap menolak disumbang dana oleh Jokowi. Alasannya, bantuan dari Allah SWT jauh lebih besar ketimbang bantuan dari Jokowi yang hanya beberapa miliar.
Kaena itu ulama ini selalu independen, merdeka dan obyektif. Ini tampak ketika kasus vaksin AstraZeneca yang proses pembuatannya ditengarai mengandung unsur babi dan ginjal bayi manusia. Ulama kelompok ini secara tegas menolak vaksin AstraZeneca tapi dengan cara yang baik.
Bahkan ulama kelompok ini juga minta pemerintah menyetop impor AstraZeneca. Atau paling tidak, AstraZeneca jangan dipakai untuk memvaksin umat Islam.
Jadi, ulama ini selalu obyektif dan jujur. Ketika pemerintah berjalan pada jalur dan koridor yang benar, mereka mendukung secara total. Tapi saat pemerintah dianggap bengkok, tak sesuai dengan prinsip kebenaran dan keadilan serta merugikan rakyat, ulama kelompok ini tanpa rikuh sedikitpun mengingatkan bahkan mengeritik pemerintah secara baik. Maklum, ulama kelompok ini tak pernah punya beban lantaran tak pernah mau menerima bantuan dan tak pernah berharap bantuan dari pemerintah. Wallahu a’lam bisshawab.
Penulis, alumnus Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Unair