Gandeng Kelompok Tani Kaliboto, Dispertabun Kabupaten Kediri Gelar Aksi Gerakan Pengendalian Massal
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Muji Harjita
Rabu, 19 Mei 2021 12:16 WIB
"Saya mendapatkan tugas khusus dari Bapak Kepala Dinas untuk klarifikasi berita yang sudah beredar bahwa di sini ada serangan potong leher untuk luasan lahan yang puluhan hektare," katanya.
Menurut Irita, pihaknya punya petugas yang sudah melihat ke lapangan dan dia sendiri hari ini juga melihat kondisi tanaman padi yang diberitakan. "Ternyata memang kondisinya tidak seperti yang diberitakan. Bahwa serangannya itu bukan potong leher, tetapi xanthomonas. Itu pun bukan puluhan hektare, tetapi hanya sekitar 0,35," tuturnya.
"Insya Allah dengan gerakan kali ini yaitu gerakan pengendalian (massal) bisa diatasi tidak sampai kemudian menjadi tidak panen dan tidak meluas," terangnya.
Ditambahkan Irita, selain ingin mengecek langsung ke lapangan, pihaknya juga menyampaikan bantuan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berupa pestisida untuk pengendalian tikus.
"Kami tadi memberikan bantuan dari Ibu Gubernur ya, bantuan pestisida untuk pengendalian tikus. Itu yang tadi dari kami. Sedang Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri juga memberi bantuan (obat pembasmi) untuk xanthomonas," ujarnya.
Menurutnya, saat ini memang perlu edukasi untuk petani agar mereka bisa mengidentifikasi dengan baik mana yang disebut potong leher dan mana xanthomonas. "Itu memang PR kita bersama untuk mengedukasi mereka supaya tidak salah. Sebenarnya kalau belum keluar malai, belum bisa disebut potong leher," jelasnya.
"Kalau potong leher dilihat dari daunnya ada warna cokelat dengan bentuk seperti ketupat, sedangkan xanthomonas warna cokelat ada di pinggir daun," imbuhnya.
Dia menuturkan, potong leher itu disebabkan oleh jamur, sedangkan xanthomonas disebabkan oleh bakteri. "Jadi beda jauh. Ketika dilakukan penyemprotan atau pengendalian yang potong leher dengan menggunakan fungisida, beda dengan xanthomonas yang menggunakan bakterisida. Jadi beda perlakuannya," pungkasnya. (uji/zar)