Selama Pandemi, Angka DO Siswa di Madiun Tinggi, Didominasi Hamil di Luar Nikah
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Hendro Utomo
Kamis, 20 Mei 2021 19:21 WIB
MADIUN, BANGSAONLINE.com - Angka putus sekolah di Kabupaten Madiun meningkat selama masa pandemi Covid-19. Tercatat, pada 2020 sebanyak 160 siswa mengalami putus sekolah dengan beragam alasan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah mengatakan, angka putus sekolah pada tahun 2020 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Dindik mencatat ada 160 siswa pada 2020. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2019 yakni sebanyak 92 siswa.
BACA JUGA:
Dirut KAI Resmikan Monumen Loko Uap C1140 di Stasiun Kediri, Dalam Rangka HUT PT KAI ke-79
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 7 Catat Okupansi Penumpang KA Melonjak 122 Persen
Tingkatkan Layanan, PT KAI Daop 7 Madiun Mulai Penataan Stasiun Kediri
Demi Lingkungan Sehat, Pemdes Sirapan Madiun Bangun 50 Unit Jamban untuk Warga
Zubaidah menyebut alasan paling banyak siswa yang putus sekolah ini karena hamil di luar nikah dan persoalan ekonomi. Hal ini juga terlihat dari data dispensasi kawin di pengadilan agama.
“Ini tentu menjadi keprihatinan kita bersama. Ada pandemi menyebabkan angka drop out tinggi. Apakah ini ada korelasi. Kita memang sementara ini harus melakukan evaluasi-evaluasi,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (20/5/2021).
Simak berita selengkapnya ...