Seharian Kritis dan Tak Dapat Kamar di RS, Bumil Asal Desa Gredek Gresik Akhirnya Meninggal | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Seharian Kritis dan Tak Dapat Kamar di RS, Bumil Asal Desa Gredek Gresik Akhirnya Meninggal

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Syuhud
Rabu, 14 Juli 2021 15:17 WIB

Pemakaman almarhumah Mazrotul Afiro, warga Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Rabu (14/7/2021). foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Seorang ibu hamil (bumil) bernama Mazrotul Afiro (31), warga Desa Gredek Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten meninggal dunia, Rabu (14/7/2021). Ia meninggal setelah mengalami kritis, namun tak kunjung mendapatkan rumah sakit (RS) karena seluruh kamar sedang penuh.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa (Kades) Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar. "Iya kang, tadi pagi pukul 00.30 WIB akhirnya warga kami (Mazrotul Afiro) meninggal. Tadi pukul 11.50 WIB sudah dimakamkan," ucap Bahrul Ghofar kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (14/7/2021).

Ghofar menceritakan kronologi meninggalnya Mazrotul. Awalnya, Senin (12/7/2021) kemarin sekira pukul 09.00 WIB, Mazrotul yang tengah mengandung 7 bulan didampingi bidan desa seharian mencari RS untuk perawatan.

Namun, tak ada RS yang mau menerima lantaran kondisi kamar perawatan sedang penuh. Padahal kondisi Mazrotul sudah kritis. Selain dinyatakan positif hasil swab antigen, saturasi oksigen dalam darahnya sudah di angka 40. Padahal normalnya di angka 90-100.

Karena tak kunjung dapat RS, Mazrotul akhirnya dibawa kembali pulang ke rumahnya di Desa Gredek Kecamatan Duduksampeyan. Di rumah, Mazrotul diberikan oksigen dan infus.

"Saya waktu itu juga sudah berupaya maksimal telepon ke sana sini tanya RS yang bisa merawat warga kami. Ternyata semua ruang ICU RS penuh," ungkap Ghofar.

Akhirnya, Ghofar mendapat konfirmasi dari RSUD Ibnu Sina setelah maghrib. RSUD milik Pemkab itu mengizinkan Mazrotul untuk dibawa ke RS, namun pihak keluarga harus membawa bed sendiri karena seluruh bed di rumah sakit terpakai.

Korban pun langsung dibawa ke RSUD Ibnu Sina. Sedangkan keluarga menyiapkan bed dari Puskesmas Duduksampeyan. Namun sayangnya, bayi dalam kandungan Mazrotul yang berumur 7 bulan akhirnya meninggal dunia.

"Bayi dalam kandungannya akhirnya meninggal. Kemudian, Mazrotul yang dalam kondisi kritis juga akhirnya nyawanya tak terselamatkan kemudian meninggal. Semoga husnul khotimah," ucap Ghofar.

Ia berharap kejadian serupa tak kembali terulang. Ghofar minta agar RS memprioritaskan penanganan terhadap ibu hamil, apalagi kondisinya sedang kritis.

Sementara Anggota Fraksi Golkar DPRD , Asroin Widiana menyatakan, pihaknya telah meminta persoalan ini ditindaklanjuti oleh Komisi IV, selaku yang membidangi. Bahkan, pihaknya mengaku telah menghubungi sejumlah pihak agar persoalan ini cepat mendapatkan atensi khusus.

"Sudah saya koordinasikan ke pihak terkait. Ke teman-teman Komisi IV, Ketua DPRD, RS, dan dinkes," katanya.

"Saat pelayanan bumil, yang memeriksa atau yang melahirkan tidak Covid-19 jangan sampai ditolak, baik di bidan maupun puskesmas. Sementara bumil Covid-19 langsung RS dan dikhususkan," tukasnya. (hud/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video