Gubernur Khofifah Bagikan Sembako Bagi Warga Kampung Topeng Malang
Editor: MMA
Senin, 26 Juli 2021 20:31 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 menurunkan banyak penghasilan masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan secara langsung paket sembako kepada 33 Kepala Keluarga (KK) Kampung Topeng Malang yang berlokasi di dusun Baran, Tlogowaru, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, Senin (26/7) siang. Bantuan paket sembako tersebut berisikan antara lain 5 kg beras, 10 bungkus mie instan, 1 kg gula, 1 liter minyak goreng, sarden, kecap manis, serta teh dan kopi.
Turut mendampingi pada kesempatan tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji, Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto, Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Irwan Subekti dan Kepala Bakorwil III Malang Sjaichul Ghulam.
BACA JUGA:
Hadiri Pemakaman Kadis Koperasi dan UKM Jatim, Pj Adhy: Keluarga Besar Pemprov Berduka
Berbagi Kurma hingga Susu di Hari Pertama MPLS, Cara Khofifah Bersapa Siswa Sepulang Haji
World Youth Skills Day 2024, Khofifah Dorong Pemuda Tingkatkan Keterampilan
Terima Bintang Abhinaya Jagadhita di Bidang Koperasi, Khofifah: Untuk Masyarakat Jawa Timur
Sesampainya di Kampung Topeng, Gubernur Khofifah langsung memberikan bantuan paket sembako secara door to door di tiap rumah warga. Selain itu, ia juga bertegur sapa dengan warga dan anak-anak yang tinggal di kampung tersebut.
Menurut gubernur, sapaan ini merupakan bentuk kepedulian dan sinergi dari berbagai program pemerintah yang bertujuan saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain.
"Kondisinya sekarang memang masyarakat banyak terdampak, jadi saya rasa dimana kita bisa bersapa kita maksimalkan. Pemberian bantuan ini bisa menjadi bantalan sosial bagi mereka. Kita saling berseiring dengan programnya pak Walikota dan program bansos dari pemerintah pusat, bersama kita saling memaksimalkan, mensubstitusi dan menguatkan," kata Khofifah.
Khofifah menceritakan bahwa para penghuni Kampung Topeng dulunya hidup di jalanan dan tinggal di kampung kumuh atau di emperan toko dan jembatan. Bahkan masuk dalam kategori homeless society. Kemudian mereka disiapkan tempat tinggal, dan diberdayakan agar memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Simak berita selengkapnya ...