Misteri Pemimpin Tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, Terbunuh?
Editor: MMA
Senin, 30 Agustus 2021 09:11 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meski Taliban sudah menguasai Afghanistan, tapi hingga kini pemimpin tertinggi mereka, Mawlawi Hibatullah Akhundzada, masih misteri. Belum pernah muncul ke publik. Juga belum pernah memberikan arahan secara terbuka.
Benarkah ia terbunuh? Tulisan wartawan terkemuka, Dahlan Iskan, di Disway pagi ini, Senin, 30 Agustus 2021, menarik dicermati. Di bawah BANGSAONLINE.com menurunkannya secara lengkap. Selamat membaca:
BACA JUGA:
Kesemek Glowing asal Kota Batu, Mulai Diminati Masyarakat Indonesia Hingga Mancanegara
Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Temui Pengusaha di Vietnam, Jokowi Ajak untuk Berinvestasi di IKN
Jaksa Khusus Kasus Dugaan Korupsi Anak Presiden
Besok adalah batas waktu yang tidak bisa dimundurkan lagi. Seluruh tentara Amerika harus sudah meninggalkan Afghanistan besok malam
Apa yang akan terjadi besok lusa?
Harapan saya: misteri besar satu ini terungkap. Yakni tampilnya pemimpin tertinggi Taliban yang sebenarnya. Yang selama ini belum pernah muncul. Jangankan sosoknya. Pun suaranya.
Itulah ia: Mawlawi Hibatullah Akhundzada. Umur: tidak ada yang tahu. Tempat tinggal: rahasia. Selebihnya: masih misteri.
Setidaknya saya menunggu fatwa apa yang akan diucapkannya. la adalah Rais Syuriah Afghanistan. Di atas pemerintahan. Ia yang akan memberi fatwa. Ke mana arah kebijakan baru Afghanistan 2.0.
Pemimpin tinggi Taliban yang sudah muncul belakangan ini "hanyalah" deputi beliau. "Tapi pers Barat sudah terhipnotis oleh penampilan para pimpinan baru itu. Jangan percaya dulu," ujar Husain Haqqani, 65 tahun.
(foto: disway)
Haqqani adalah tokoh Pakistan yang tinggal di Amerika. la pernah menjadi duta besar di PBB dan di beberapa negara. Ia pernah menjadi penasihat dua perdana menteri Pakistan: Nawaz Syarif dan Benazir Bhutto. la mantan aktivis mahasiswa. Juga mantan wartawan. Termasuk pernah meliput perang di Afghanistan untuk media Amerika.
Tapi kita juga tidak bisa percaya Haqqani sepenuhnya: ia terlalu dibenci kalangan intelijen Pakistan. la dianggap terlalu membela kepentingan Amerika.
"Taliban tetap Taliban," katanya. "Semoderatmoderat Taliban tetap akan represif. Terutama terhadap wanita," tambahnya.
Haqqani memang agak heran atas sikap baru para pemimpin tinggi Taliban. Yang terlihat begitu moderat. Yang kok bersedia tampil di depan konferensi pers. Yang kok mau diwawancarai live oleh TV dengan Pewawancara wartawan Barat.
"Tapi ingat. Mereka bukan pemimpin tertinggi Taliban. Jangan tergiur oleh mereka yang punya kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris," katanya.
Sang pemimpin tertinggi, Hibatullah Akhundzada, masih gaib. la pemimpin tertinggi ketiga dalam sejarah Taliban. la menggantikan Akhtar Mansour yang tewas oleh serangan Amerika.
Itu yang tidak boleh lagi terjadi pada Akhundzada. Keberadaannya harus dirahasiakan berlapis-lapis. Apalagi dua tahun lalu ada rumor kuat: ia terbunuh di Pakistan.
Simak berita selengkapnya ...