Tol Trans Madura, Ketua PCNU Sumenep: Meniadakan Pedagang Kecil, Untungkan Kelas Menengah
Editor: MMA
Minggu, 19 September 2021 19:24 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Ternyata makin banyak kiai dan tokoh Madura yang menolak rencana pembangunan Tol Trans Madura. Termasuk para ketua NU di Madura.
“Menurut pandangan awam, tol banyak menguntungkan kelas menengah ke atas. Bahkan meniadakan pedagang kecil di sepanjang pinggiran jalan,” kata Ketua PCNU Sumenep KH Pandji Taufiq kepada BANGSAONLINE.com, Ahad (19/9/2021) sore.
BACA JUGA:
Pj Bupati Bangkalan Serahkan Bantuan Modal Usaha untuk IKM dari DBHCHT 2024
Billboard Paslon Moh Baqir-Taufadi Bertebaran Jelang Pilkada Pamekasan 2024
Deklarasikan Dukungan, Santri dan Kiai ‘Aspek’ Madura Pastikan Khofifah-Emil Tak Tertandingi
Bersama Komunitas Pecinta Kereta Api, KAI Daop 8 Surabaya Napak Tilas Sejarah Kereta Api di Madura
Kiai Pandji Taufiq menilai, sebenarnya Tol Trans Madura baik. “Tapi sebagian warga Madura mengusulkan agar kereta api Madura dihidupkan kembali. Insyaallah lebih cocok untuk kebanyakan orang Madura, agar pedagang kelontong di sepanjang pinggir jalan Madura tetap bisa dinikmati oleh kebanyakan warga,” kata Kiai Pandji Taufiq.
Alasan lain, menurut Kiai Pandji Taufiq, trasnportasi kereta api lebih berkesesuaian dengan kondisi warga lapisan bawah.
Sebelumnya, penolakan Tol Trans Madura juga datang dari Aliansi Ulama Madura (AUMA). Dalam surat bertanggal 14 September 2021 yang ditandatangani ketua AUMA KH Ali Karrar Shinhaji dan sekretaris AUMA Drs KH Fadholi Moh Ruham, M.Si, menilai bahwa pembangunan Tol Trans Madura belum saatnya direalisasikan.
“AUMA menilai bahwa jargon ‘Membangun Madura Jangan Membangun di Madura’ penting dijadikan tolak ukur setiap pembangunan di Madura,” bunyi surat AUMA yang beredar luas.
AUMA justru mengusulkan pelebaran jalan, perbaikan kualitas jalan, pembangunan jalan layang di lokasi macet dan penataan lokasi beberapa pasar tradisional yang selama ini jadi penyebab kemacetan.
Simak berita selengkapnya ...