Kenalkan Wisata Heritage, Komunitas Angkutan Wisata Jember Ajak Wartawan ke Tempat-Tempat Bersejarah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kenalkan Wisata Heritage, Komunitas Angkutan Wisata Jember Ajak Wartawan ke Tempat-Tempat Bersejarah

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Yudi Indrawan
Rabu, 29 September 2021 19:36 WIB

Komunitas Angkutan Wisata Jember mengajak wartawan di Jember bersama-sama tamasya berkeliling menikmati luar biasanya heritage Jember melalui Jember City Tour dengan Bus Damri, Rabu (29/9).

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Kabupaten sejak dulu dikenal dengan potensi alam yang melimpah, salah satunya sektor pertanian yakni tembakau. Tanaman itu hingga saat ini menjadi salah satu komoditas terbaik di dunia. Sehingga mampu mengenalkan sebagai Kota Tembakau.

Sisi lain yang tak kalah menarik yakni keberadaan bangunan kuno yang hingga saat ini masih berdiri kokoh. Kota Pandhalungan ini menyimpan banyak bangunan yang bernilai sejarah bagi peradaban masyarakat .

Oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) , tempat-tempat tersebut sekarang dijadikan wisata edukasi. yang diharapkan dapat menambah pengetahuan wisatawan tentang sejarah Kabupaten .

Wisata edukasi itu diinisiasi oleh pemerintah saat ini di bawah kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati (Wabup) Firjaun Barlaman (Gus Firjaun). Diharapkan perekonomian bisa terangkat melalui sektor pariwisata.

Untuk menunjang hal itu, Pemkab melalui dinas perhubungan dan dinas pariwisata baru-baru ini meluncurkan angkutan wisata dilengkapi dengan pemandunya. Sehingga wisatawan yang datang tidak hanya melihat bangunan bersejarah tersebut, namun juga mendapat pengetahuan tentang sejarah bangunan tersebut.

Bangunan kuno yang memiliki nilai sejarah tentang peradaban masyarakat , salah satunya yakni, Gereja Katolik yang berada di Jl. R.A. Kartini No. 26 Kecamatan Kaliwates, Masjid Jamik (Al Baitul Amin), Kantor Pemkab , Pasar Induk (Pasar Tanjung), Kentor PTPN XII dan Masjid Roudhotul Muchlisin.

Dalam rangka memperkenalkan pariwisata tersebut, Komunitas Angkutan Wisata mengajak wartawan di bersama-sama tamasya berkeliling menikmati luar biasanya heritage melalui City Tour dengan Bus Damri, Rabu (29/9).

Hasti sebagai pemandu wisata, memberi penjelasan satu per satu kepada wartawan yang ikut dalam agenda tersebut.

Menurutnya, di masa pandemi seperti sekarang ini, wisata edukasi di dalam kota itu menjadi alternatif bagi wisatawan. “Kita memaksimalkan potensi wisata di dalam kota sebagai destinasi wisata baru untuk menyikapai wisata di masa pandemi ini,” ujar Hasti saat menjadi pemandu wisata edukasi dari pukul 08.00 hingga 12.00 siang.

itu kan area heritage-nya perkebunan, kita ngajaknya ke tempat-tempat bangunan bersejarah. Ada Pasar Tanjung yang terdapat menara air peninggalan Belanda, kemudian juga ke gedung-gedung penunggalan Belanda lainnya yang umurnya hampir dua abad yakni Gedung NV. Landbouw Maatsehappij Oud Djember,” sambungnya.

Ia menjelaskan, Gedung Landbouw Maatsehappij Oud Djember menjadi salah satu cikal bakal perkebunan di Indonesia.

Rute awal pemberangkatan dimulai dari Gereja Katolik, kemudian berpindah ke Masjid Agung yang terletak di tengah Kota . Di sana, Hasti menjelaskan sejarah pendirian masjid, di mana di tempat itu pula juga ada lokasi titik nol Kabupaten yang terletak di depan bagunan masjid utama sebelah barat depan parkir masjid. Selain itu, di sana juga ada jam matahari yang digunakan masyarakat zaman dulu sebagai penunjuk waktu yang posisinya tidak jauh dengan jam matahari di dalam pagar utara masjid.

Menurut Hasti, salah satu ciri khas Masjid Agung adalah kubahnya yang menyerupai jamur. Kemudian 17 tiang besar sebagai penyangga masjid yang juga memiliki filosofi jumlah rakaat salat dalam sehari. Selain itu, keramik lantainya berukuran sesajadah salat yang didatangkan dari Turki.

Usai dari masjid agung, perjalanan dilanjutkan ke Kantor Pemkab yang dibangun oleh para tentara di zaman Belanda. Di sana ia menjelaskan tentang pendirian Kantor Pemkab mulai dari arsitek dan bentuk bangunan yang jika dilihat dari atas menyerupai sayap elang. Dan di depan pemkab berdiri tegak patung Moch Serudji, Pahlawan .

Setelah itu bergeser ke Pasar Tanjung (Pasar Induk ) yang juga dijelaskan sejarah tentang pendirian dan nilai sejarahnya, seperti menara air yang berada di lantai paling atas dan dibangun pada tahun 1930-an.

Dari sana kemudian dilanjut ke Kantor PTPN XII yang punya peranan penting dalam perkebunan di Indonesia. Di tempat itu pula rombongan wartawan diajak melihat ruangan satu ke ruangan lainnya. Di dalamnya juga terdapat kursi dan meja kuno yang masih utuh dan masih digunakan hingga saat ini.

“Biasanya Gedung PTPN XII ini sering dipakai untuk acara-acara pernikahan,” pungkas Hasti. (yud/eko/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video