Rawan Sebabkan Banjir Bandang, Reboisasi di Lereng Gunung Arjuno Harus Segera Dilakukan
Editor: Rohman
Wartawan: Agus Salimullah
Kamis, 02 Desember 2021 10:13 WIB
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Bekas lokasi kebakaran di lereng Gunung Arjuno mendesak dilakukan reboisasi. Pasalnya, tanah di lereng Gunung Arjuno sudah jenuh dan tidak bisa menyerap air, sehingga rawan menyebabkan banjir bandang di Kota Batu, seperti yang terjadi 4 November lalu.
Menurut Suprapto, warga Dusun Junggo RT 01 RW 10 Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, tanah di Gunung Arjuno menjadi jenuh akibat diguyur hujan deras terus menerus. Sehingga, menyebabkan tanah tidak bisa menyerap air dan mengakibatkan banjir bandang.
BACA JUGA:
Sambut Musim Hujan, DPUPR Kota Batu Intensifkan Inventarisasi Pohon Rawan Tumbang
Antisipasi Karhutla dan Banjir Kota Batu, BPBD Petakan Titik Api dan Sumbatan Aliran Sungai
Pj Wali Kota Aries Lepas Atlet yang Wakili Kota Batu di PON XXI Aceh Sumut
Mepet Pendaftaran ke KPU, PKS Beri Dukungan Mas Gum-Rudi di Pilwali Kota Batu 2024
"Kemungkinan hujan deras itu berada di bagian tanaman rumput gebut yang jaraknya dari puncak Gunung Arjuno 30 menit perjalanan. Untuk mencegah terjadinya banjir bandang di waktu mendatang, lereng Gunung Arjuno bekas terjadinya kebakaran hutan 4 tahun yang lalu harus dilakukan reboisasi," kata pria yang sudah 15 tahun jadi pemandu wisata bagi pendaki di Lereng Gunung Arjuno ini.
Suprapto mengatakan, jenis tanah lereng Gunung Arjuno yang berbatu dan sangat curam akan sangat membahayakan kalau tidak segera ditanami kayu kembali. "Kalau bisa jenis kayu yang ditanam di sana kayu eprek atau kayu bulu yang bisa menyerap air," ujar Suprapto seraya mengatakan bahwa musim hujan seperti saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan reboisasi.
Ia juga mengingatkan pendaki agar tidak melakukan pendakian di saat musim hujan seperti ini, karena petirnya sangat membahayakan keselamatan manusia. "Pohon saja bisa langsung terbakar (tersambar petir)," cetusnya.
Simak berita selengkapnya ...