59 Traktor Jokowi Dibagikan, Disperta: Penerima Tak Ditarik Biaya

59 Traktor Jokowi Dibagikan, Disperta: Penerima Tak Ditarik Biaya DIBAGIKAN: Sebanyak 59 traktor bantuan dari Presiden, Joko Widodo di Bojonegoro telah dibagikan kepada kelompok tani. Foto: Eky Nurhadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO (BangsaOnline) - Setelah mangkrak selama beberapa bulan, akhirnya 59 traktor bantuan dari Presiden RI, Joko Widodo dibagikan oleh Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro. Puluhan traktor itu dibagikan kepada para kelompok tani yang tersebar di 28 Kecamatan di Bojonegoro, Selasa (31/3/2015).

Kepala Disperta setempat, Ahmad Djupari mengungkapkan, dengan dibagikannya traktor tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh para petani dengan baik. Selain itu diharapkan dapat membantu mengurangi tenaga kerja yang ada, serta tekhnis pengolahan tanah sebelum tanam juga lebih baik.

Baca Juga: Petrokimia Gresik di Usia 52 Tahun, Dorong Kemajuan Pertanian dan Industri Kimia Berkelanjutan

"Karena petani Bojonegoro setiap musim tanam sifatnya secara bersamaan, sehingga adanya bantuan traktor ini dapat mempercepat pekerjaan petani," kata Djupari.

59 traktor itu, kata dia, dari APBN Induk yang turun sejak tiga bulan terakhir. Dalam waktu dekat ini, Disperta juga akan mendapat bantuan traktor dari P APBD sebanyak 96 unit dan 36 buah pompa air. Semuanya itu jika sudah turun akan secepatnya disalurkan kepada kelompok tani yang ada di Kota Ledre.

"Bantuan traktor ini tidak boleh digunakan secara khusus oleh perangkat desa, harus digunakan secara bersama-sama," katanya.

Baca Juga: Dukung Peningkatan Produksi Padi, Babinsa Lakukan Pendampingan dalam Percepatan Pompanisasi

Mengenai pengawasan traktor bantuan itu, Disperta mengaku telah menunjuk Kepala Desa, Babinsa dan kelompok tani untuk terus memantau penggunaan dan keberadaanya pasca diserahkan kepada kelompok tani. Sebab, sebelumnya bantuan traktor dari pemerintah telah dijual oleh kelompok tani, sehingga dia tidak ingin kejadian itu terulang.

Sementara saat ditanya penerima bantuan traktor atau kelompok tani itu membayar Rp3 juta, Ahmad Djupari membantah keras. Ia menegaskan jika bantuan traktor itu dibagikan secara gratis.

"Jika ada yang mengatakan penerima traktor harus menebus Rp3 juta itu tidak benar. Penerima bantuan tidak dipungut biaya sama sekali," tegasnya.

Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban

Salah satu penerima, Wasito (46) saat ditemui membenarkan jika bantuan yang diterima itu diberikan secara gratis. Dia hanya mengajukan surat permohonan bantuan kepada Disperta bagi kelompok taninya. "Benar, tidak ditarik biaya mas," kata salah satu kelompok tani asal Desa Temayang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO