Kapolres Probolinggo Beri Bantuan untuk Bocah Penderita Tumor Lunak di Dusun Krajan

Kapolres Probolinggo Beri Bantuan untuk Bocah Penderita Tumor Lunak di Dusun Krajan Faizatun Nuril Qomariyah saat menerima bantuan dari Polres Probolinggo.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - memberi perhatian kepada yang menderita di leher sebelah kiri. Bocah berusia 5 tahun itu tinggal di Dusun Krajan, Desa Kecik, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo.

Mengetahui informasi tersebut, Kapolres Probolinggo, , bergerak cepat dan mengutus , untuk mengunjungi rumah Faizatun, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga: Polisi akan Selidiki Kasus Dugaan Bongkar Muat Ilegal di Pelabuhan Kota Probolinggo

"Kami () tergerak untuk memberikan bantuan. Bantuan yang diberikan merupakan program Yankes (pelayanan kesehatan) yang digagas Kapolda Jatim. Semoga adik Faizatun selalu diberikan kesehatan dan bantuan yang diberikan bisa meringankan beban Faizatun dan keluarga," kata Arsya.

Kedatangan bersama Bhabinkamtibmas disambut baik oleh keluarga Faizatun. Di sana, Gani memberi bantuan tali asih berupa sembako.

Sebelumnya, Faizatun dikunjungi dan Puskesmas setempat untuk diantar ke RSUD Waluyo Jati pada tadi pagi. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, benjolan pada leher Faizatun merupakan .

Baca Juga: Tanamkan Nilai Kebaikan, Polwan Polres Probolinggo Beri Edukasi Pelajar yang Ada di Sekolah

"Dari hasil pemeriksaan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, penyakitnya . Rencananya akan diperiksa kembali pada hari Senin pekan depan," kata Ani Yusvita Dewi, orang tua Faizatun.

Kedua orang tua Bocah berusia 5 tahun itu sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan Kapolres Probolinggo melalui . Mereka berharap, bantuan ini bisa menjadi berkah untuk Faizatun agar penyakitnya dapat disembuhkan, sehingga bisa belajar dan bermain tanpa kendala bersama teman-teman sebayanya. 

Anak dari keluarga kurang mampu ini mendapat bantuan setelah sempat viral di media sosial. Kondisi tersebut sudah dialami Faizatun sejak lahir dan hingga kini berjuang melawan penyakitnya.

Baca Juga: Bawa Sabu-Sabu, Residivis asal Probolinggo Kembali Ditangkap Polisi

Penderitaannya kian bertambah karena keterbatasan kedua orang tua yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, sehingga pendapatannya tidak menentu dan terkendala biaya berobat. Setiap hari, ia bersama orang tuanya (Maimun dan Ani Yusvita Dewi) tinggal di sebuah rumah yang cukup sederhana.

Ekonomi mereka juga kurang baik. Jangankan untuk berobat, untuk makan sehari-hari kedua orang tuanya mengaku kesulitan. (ndi/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO