Sebut Pulau Jawa Huruf Nun, Inilah Sejarah Sayyidah Waliyah Zainab, Penyebar Islam di Bawean

Sebut Pulau Jawa Huruf Nun, Inilah Sejarah Sayyidah Waliyah Zainab, Penyebar Islam di Bawean Inilah suasana di Makam Sayyidah Waliyah Zainab yang berlokasi di Dusun Sumber Walutompo, Desa Diponggo, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik. Foto: Agus Salimullah/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Warga Gresik memanfaatkan momen Hari Raya Idul Fitri 1443 H untuk berziarah ke yang berlokasi di Dusun Sumber Walutompo, Desa Diponggo, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik. Bahkan, tercatat sejak Selasa (3/5/2022) hingga Sabtu (7/5/2022), sudah ratusan peziarah yang mengunjungi penyebar agama Islam di tanah Bawean ini.

Juru kunci makam , Ruqayyah mengungkapkan, merupakan cucu Raden Nur Rahmad (Kanjeng Sunan Sendang). Ayahnya adalah Pangeran Geneng. Sedangkan suaminya Pangeran Sedo Laut yang merupakan cucu Sunan Giri.

Baca Juga: Pemprov Jatim Tuntaskan Perbaikan Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean

"Nyai Waliyah Zainab tidak memiliki keturunan dan menjadikan Syeikh Muhammad Ishaq menjadi putra angkatnya. Kebetulan makamnya juga ada di sini," ujar Ruqayyah, Sabtu (7/5/2022).

Menurut dia, Waliyah Zainab datang dari Gresik ke Diponggo, Tambak, Bawean dengan menaiki Mancung pohon kelapa. Beliau datang untuk menyebarkan agama Islam di .

Dalam perjalanannya ke , diduga membawa dua tombak, keris, dan piring. Benda-benda bersejarah itu tersimpan rapi di Diponggo. Sayangnya, pengunjung tidak diperkenankan mengabadikan benda pusaka tersebut maupun makam sendiri.

Baca Juga: Bawean Bersholawat Hadirkan Habib Syech

Ruqayyah menuturkan, menyebut bahwa Pulau Jawa ini berbentuk huruf "Nun" (dalam bahasa Arab). Dijelaskannya bahwa huruf nun ini tidak bisa dibaca "nun" jika tidak ada tanda titiknya di tengah.

"Kebetulan, tanda titik itu ada di . Itulah sebabnya Nyai Waliyah Zainab datang ke Bawean untuk syiar Islam dan memandang pulau ini adalah pelengkap Pulau Jawa yang berbentuk huruf "nun"," terangnya.

Ditambahkan, makam Waliyah Zainab tidak pernah sepi oleh pengunjung. Selain tiap Senin dan Kamis, momen Hari Raya Idul Fitri juga menjadi waktu yang ditunggu-tunggu peziarah. Mereka tidak hanya datang dari wilayah tetapi juga dari Gresik, Surabaya, Solo, dan Banten. (asa)

Baca Juga: PC Pergunu Bawean Kritik Acara KPwBI Jatim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO