BLITAR, BANGSAONLINE.com - Seorang petani di Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar ditemukan tak bernyawa. Pria bernama Sutrisno ini ditemukan di ladang tebu di atas bukit Banjarsari.
Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono menjelaskan, keterangan saksi pada saat ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi terlentang. Jenazah meninggal dunia dalam kondisi membusuk.
BACA JUGA:
- Truk Muat Tebu Terguling di Jalan Menikung Jalur Blitar-Malang
- Bocah Usia 12 Tahun di Blitar Diperkosa Pria yang Berpesta Miras, 4 Pelaku Diamankan
- Calon TKI Korban Perdagangan Orang di Blitar Dipulangkan ke Daerah Asal Masing-Masing
- Pikap Tertabrak Kereta Api di Talun Blitar, Pengemudi Tewas Terpental
"Observasi di sekitar TKP ditemukan obat 3 botol racun tikus, 2 buah botol yang diduga campuran air dan obat tikus, sabit untuk mencari rumput, kaca, kerokan jenggot, dan topi berwarna biru. Korban memakai celana panjang warna biru, kaos coklat dan sepatu putih," ujar Iptu Udiyoni, Senin (9/5/2022).
Lebih jauh Udiyono menjelaskan, analisa dari petugas kesehatan Puskesmas Wonotirto memperkirakan jenazah meninggal sudah lebih dari satu minggu. Sementara perut sebelah kiri korban rusak diduga diserang binatang liar. Pasalnya, di sebelah tubuh korban juga ditemukan dua biawak mati. Diduga biawak tersebut mati usai memakan daging jenazah yang meninggal karena meminum racun tikus.
"Selain itu, terdapat bekas lutak atau muntahan di sebelah kanan tubuh korban. Diduga korban ini meminum racun tikus lalu meninggal dunia," imbuhnya.
Udiyono menambahkan, korban meninggalkan rumah sejak 19 April lalu. Korban diduga depresi lalu nekat meminum racun tikus.
Pihak keluarga menerangkan bahwa korban telah hilang tidak pulang ke rumah sejak 19 April 2022. Korban meninggalkan rumah dalam keadaan depresi dan meninggalkan selembar surat pesan kepada keluarga. Namun, pihak kepolisian tidak membeberkan secara rinci surat yang dimaksud.
"Pihak keluarga menyatakan menerima atas meninggalnya korban. Dan membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan tindakan otopsi," pungkasnya. (ina/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News