![Penyakit Ternak Terjang Mojokerto, Bupati Kawal Sterilisasi Pasar Penyakit Ternak Terjang Mojokerto, Bupati Kawal Sterilisasi Pasar](/images/uploads/berita/700/ce173aaeb41f75a8c723626103390baa.jpg)
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Mojokerto menjadi atensi Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati. Didampingi Kapolres Mojokerto, AKBP Apip Ginanjar, ia mengawal proses sterilisasi pasar hewan di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Rabu (11/5/2022).
Ikfina menyebut, lonjakan penularan PMK pada hewan ternak sapi wajib dieliminir. Sesuai data Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto per 10 Mei 2022, jumlah total kasus hewan terjangkit PMK mencapai 622 kasus dan dengan rincian 607 kasus pada sapi potong dan 15 kasus pada sapi perah.
BACA JUGA:
- TPA Karangdiyeng Overload, Bupati Mojokerto Ajak Warga Bijak Kelola Sampah
- Polres Mojokerto Kota Gelar Jumat Curhat di Kelurahan Gunung Gedangan
- Kapolres Mojokerto Beri Hadiah untuk 3 Bayi yang Lahir Bertepatan Hari Bhayangkara ke-78
- Belasan KPM-PKH Terima Bantuan Dandang hingga Oven dari Bupati Mojokerto
"Kita berusaha untuk mengerem proses penularan ini sambil juga segera kita melakukan indentifikasi pemetaan dari semua kelompok ternak yang ada di Kabupaten Mojokerto, karena penyakit ini punya masa inkubasi sampai dua minggu," ujarnya, Rabu (11/5/2022).
Berdasarkan hasil temuan kasus PMK terhitung sejak tanggal 3 Mei 2022, pemerintah terus memantau perkembangan hewan sapi ternak yang terinfeksi selama masa inkubasi. Selama masa inkubasi, sapi yang terjangkit PMK sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya.
"Kita akan lakukan tindakan cepat terhadap sapi-sapi yang tertular, supaya mempercepat proses penyembuhan. Jadi kalau yang terinfeksi, langsung mendapatkan penanganan, dengan disuntik obat, dan diberi vitamin, kondisinya akan lebih baik," kata Ikfina.
Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini menjelaskan, karena penyakit ini memiliki serotif mortalitas yang rendah, sehingga kematian masih tergolong minim, dibandingkan jumlah populasi sapi yang terinfeksi. (yep/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News