Inilah 15 Butir Pemikiran Gus Dur yang Jadi Filsafat Dunia

Inilah 15 Butir Pemikiran Gus Dur yang Jadi Filsafat Dunia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sejak muda rajin menulis di media massa. Presiden RI ke-4 RI itu terkenal sebagai kolumnis yang tulisannya tersebar di surat kabar dan majalah serta sangat disukai masyarakat. Tampak Gus Dur sedang mengetik naskah tulisan memakai mesin ketika jadul sebelum muncul teknologi komputer atau laptop. Foto: ist

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Butir-butir pemikiran keagamaan dan kemanusiaan () sangat cemerlang dan mencerahkan dunia. Ketua Umum PBNU tiga periode dan Presiden RI ke-4 itu sangat pas mendapat gelar humanis dan tokoh agama perdamaian tingkat dunia.

Di bawah ini BANGSAONLINE.com menurunkan 15 kutipan pemikiran yang kini beredar di media sosial. Cucu pendiri NU dan Pesantren , Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, itu benar-benar menyejukkan di tengah polarisasi sosial yang penuh caci maki dan kebencian seperti sekarang. Selamat membaca:

Baca Juga: Barisan Loyalis Gus Dur Lumajang Deklarasi Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024

1. “Orang yang masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih hamba yang amatiran.”

2. “Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain, orang tidak tanya apa agamamu.”

3. “Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin tinggi toleransinya.”

Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama

4. “Agama mengajarkan pesan-pesan damai. Tapi ekstremis akan memutar balikkannya. Kita butuh Agama yang ramah, bukan Agama yang marah.”

5. “Perbedaan itu fitrah. Dan ia harus diletakkan dalam prinsip kemanusiaan yang universal.”

(Presiden (). Foto: ist)

Baca Juga: Peringati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan, Barikade Gus Dur Gelar Karnaval Akbar

6. “Memuliakan manusia berarti memuliakan Penciptanya.

Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan Penciptanya.”

7. “Esensi Agama tidak terletak pada pakaian yang dikenakan, melainkan pada akhlak yang dilakukannya.”

Baca Juga: Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu

8. “Jika kamu memusuhi orang yang berbeda agama dengan kamu, berarti yang kamu per-Tuhan-kan itu bukan Allah, tapi Agama.

Jika kamu menjauhi orang yang melanggar moral, berarti yang kamu per-Tuhan-kan bukan Allah, tapi moral.

Per-Tuhan-kanlah Allah, bukan yang lainnya.

Baca Juga: Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali

Dan pembuktian bahwa kamu memper-Tuhan-kan Allah, maka kamu harus menerima semua makhluk, karena begitulah Allah.”

(Foto (kiri) dan Gus Mus. Foto: ist)

Baca Juga: Mengingat Kembali Deklarasi Ciganjur, Pentingnya Menjaga Konstitusi dan Kedaulatan Rakyat

9. “Sebenar apa pun tingkahmu, sebaik apa pun perilaku hidupmu, kebencian dari orang lain itu pasti ada. Jadi jangan terlalu diambil pusing. Terus saja jalan.”

10. “Perbedaan dalam berbagai hal termasuk aliran dan agama, sebaiknya diterima karena itu bukan sesuatu masalah.”

11. “Tuhan tidak perlu dibela, karena Dia sudah Maha segalanya. Belalah mereka yang diperlakukan tidak adil.”

Baca Juga: Mahfud MD Respons Podcast BANGSAONLINE, Kakek Habib Luthfi Bukan Pendiri NU

12. “Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.”

13. “Kepemimpian yang baik dapat membawa hasil yang baik tanpa perlu menumpahkan darah.”

14. “Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.”

Baca Juga: Kiai NU Bela Habaib, Air Susu Dibalas Air Tuba

15. “Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesejarahan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali.”

.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semua Agama Sama? Ini Kata Gus Dur':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO