Antisipasi Letusan Semeru, Pemkab Lumajang Gelar Simulasi

Antisipasi Letusan Semeru, Pemkab Lumajang Gelar Simulasi Petugas bersama masyarakat saat memperagakan penyelamatan korban. (Imron/BANGSAONLINE)

LUMAJANG (BANGSAONLINE.com) -  yang terletak di Kabupaten Lumajang meletus hingga mengeluarkan suara dahsyat. Letusan gunung yang memliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut, memuntahkan lava bercampur batu dan pasir.

Akibat letusan tersebut, warga yang menetap di sekitar lereng masuk zona merah bahaya ancaman lahar dingin Semeru yakni, Kecamatan Tempursari, Pasrujambe, Candipuro, Tempeh, Pasirian, dan Pronojiwo berhamburan mencari tempat perlindungan.

Namun, kepanikan warga tersebut hanyalah simulasi dampak letusan gunung aktif tertinggi di pulau jawa. Simulasi tersebut digelar di Lapangan desa Candipuro, kecamatan Candipuro, kemarin, Kamis (16/04).

Baca Juga: Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru

Pantauan media ini dilokasi, hampir semua warga yang tinggal di kecamatan Pronojiwo dan Candipuro terutama di aliran lahar semeru, sungai besuk sat, sungai rejali dan sungai mujur berlarian untuk mengungsi dari ancaman letusan gunung Semeru. Banyak korban berjatuhan. "Tolong-tolong," teriak seorang warga sambil berlari menyelamatkan diri.

Badan penanggulangan bencana Kabupaten Lumajang melakukan evakuasi terhadap warga setempat, mereka dikumpulkan di tempat pengungsian. Bagi korban luka langsung dirawat oleh tim medis.

Bupati Lumajang Drs. As'at Malik, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan, bahwa ada 6 kecamatan yang terdampak langsung erupsi . Dimana dari enam kecamatan tersebut Kecamatan candipuro paling rawan.

Baca Juga: Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter

"Candipuro paling rawan, belum lagi kecamatan lain yang menerima limpahan pasir dan batu, apabila terjadi erupsi dan banjir hujan dari ," katanya.

Dari simulasi tersebut, As'at Malik mengingatkan agar jajaran SKPD harus siap dalam menghadapi bencana sewaktu-waktu terjadi. "Kita harus tahu berada diposisi mana, kita tidak boleh berpangku tangan, saling memberi informasi dan jangan sampaii terlambat," terangnya.

Selain itu, warga juga harus secepatnya merespon, dimana harus memberikan informasi secepatnya jika Gunung semeru meletus sungguhan. "Masyarakat juga begitu harus memberikan info dan tanggap," tegasnya.

Baca Juga: Sasar Desa Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, BPBD Jatim Bentuk Destana di Lumajang

As'at juga mengingatkan kepada warga jangan meremehkan meningkatnya status gunung semeru. "Kadang-kadang warga meremehkan begini, Wah ini statusnya sudah meningkat, ini tidak ada apa-apa sudah biasa," katanya.

Simulasi ini, lanjut As'at, agar pemerintah dan warga bisa siap tanggap menghadapi bencana terutama bencana erupsi gunung Semeru. "Simulasi ini untuk mengurangi korban sekecil mungkin," inginnya.

As'at menghimbau agar semua masyarakat Lumajang harus menjaga lingkungan. Pasalnya, kerusakan yang terjadi selama ini diakibatkan oleh tangan manusia sendiri. "Kerusakan bumi tergantung dari tangan manusia," pungkasnya.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Letusan Awan Setinggi 800 Meter

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penendang Sesajen Semeru Berhasil Ditangkap':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO