Persedian Pupuk di Bojonegoro Dipastikan Aman Hingga Akhir Tahun

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro menjamin stok pupuk bersubsidi untuk kebutuhan hingga akhir tahun ini bakal tercukupi. Saat ini sebagian wilayah di Kota Ledre mulai melakukan tanam padi, namun sebagian masih membiarkan sawahnya tak tergarap.

Kepala Disperta Kabupaten Bojonegoro Ahmad Djupari mengatakan, kebutuhan pupuk bersubsidi untuk menyambut musim tanam kemarau mendatang telah disiapkan.

“Persediaan pupuk bersubsidi cukup untuk kebutuhan hingga akhir tahun nanti,” ujar Ahmad Djupari, Senin (20/4/2015).

Baca Juga: Petrokimia Gresik di Usia 52 Tahun, Dorong Kemajuan Pertanian dan Industri Kimia Berkelanjutan

Persediaan pupuk bersubsidi, kata dia, mulai awal tahun hingga akhir tahun mencapai 29.007 ton untuk jenis urea, pupuk SP 36 sebanyak 9.143 ton, pupuk ZA sebanyak 9.565 ton, pupuk Phonska sebanyak 22.640 ton, sedangkan pupuk petroganik sebanyak 12.496 ton.

Persediaan pupuk itu disalurkan melalui kios pupuk resmi yang berada di sejumlah kecamatan di Bojonegoro. Selain itu, distribusi pupuk bersubsidi itu disalurkan melalui kelompok tani yang tersebar di tingkat desa.

"Kebutuhan pupuk pada musim kemarau sangat tinggi, karena petani di wilayah bantaran sungai melakukan tanam padi secara serempak," katanya.

Namun, hingga saat ini para petani di sejumlah desa mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi di kios pupuk resmi maupun di kelompok tani. Sugeng (45) petani di Desa Sembunglor, Kecamatan Baureno, misalnya mengaku kesulitan mendapatkan pupuk urea dan pupuk ZA untuk memupuk tanaman padi yang ada di sawahnya.

“Mencari pupuk urea maupun pupuk ZA sulit sekali. Kalau pun dapat pupuk hanya sedikit dan tidak cukup untuk pemupukan di sawah,” ujarnya.

Harga pupuk urea di tingkat petani saat ini mencapai Rp100.000 per sak. Sedangkan, pupuk ZA seharga Rp80.000 per sak dan pupuk Phonska seharga Rp120.000 per sak.

Baca Juga: Dukung Peningkatan Produksi Padi, Babinsa Lakukan Pendampingan dalam Percepatan Pompanisasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO