Walikota Mojokerto Salurkan Hand Traktor Pada Kelompok Petani

Walikota Mojokerto Salurkan Hand Traktor Pada Kelompok Petani Walikota Mojokerto, Masud Yunus (tiga dari kanan) berbincang sesaat sebelum menyalurkan hand traktor. (rochmad aris/BANGSAONLINE)

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah begitu serius ingin mewujudkan cita-cita mencapai swasembada pangan dalam tiga tahun kedepan. Untuk mewujudkan hal tersebut Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI melaksanakan pendampingan dan pengawalan agar program ini dapat tercapai.

Satu demi satu masalah yang menghambat upaya peningkatan produksi bahan pangan dicoba untuk diselesaikan antara lain dalam hal penyediaan alat mesin (alsintan). Seperti yang dilakukan Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus dan Komandan Kodim 0815 Letkol Inf Djohan Darmawan yang telah menyerahkan hand traktor roda 2 kepada 10 kelompok tani di Kota Mojokerto.

Baca Juga: Petrokimia Gresik di Usia 52 Tahun, Dorong Kemajuan Pertanian dan Industri Kimia Berkelanjutan

Acara serah terima ini dilaksanakan di halaman Koramil Kecamatan Prajurit Kulon di Jalan Surodinawan usai Walikota melaksanakan PSN 60 menit terintegrasi. Turur hadir dalam acara ini, Wakil Walikota Mojokerto Suyitno, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Ninis Suyitno, Kepala Dinas Pertanian Hari Moerti, Kapolsek Prajuritkulon, Camat Magersari, Camat Prajuritkulon dan segenap kelompok tani se-Kota Mojokerto.

Walikota Mas’ud Yunus menyambut baik adanya bantuan alat mesin dari Kementerian Pertanian tersebut. Hal ini merupakan upaya untuk mendukung UPSUS swasembada pangan di Kota Mojokerto. Upaya inovatif dalam bidang sangat diharapkan Walikota mengingat luas lahan untuk persawahan di Kota Mojokerto hanya mencapai 502.425 Ha dengan luas tanam padi sebanyak 1.005 Ha dengan rata-rata produksi sebanyak 6,3 ton / Ha.

Walikota menuturkan ia pernah membaca bahwa di satu daerah ada yang sudah mampu memproduksi padi perhektarnya bisa mencapai 14 ton.

Baca Juga: Dukung Peningkatan Produksi Padi, Babinsa Lakukan Pendampingan dalam Percepatan Pompanisasi

“Kalau perlu Dinas Pertanian mengadakan studi banding ke sana. Karena kalau itu bisa kita lakukan maka pendapatan dan kesejahteraan petani akan meningkat. Sehingga mereka tidak ingin untuk menjual tanahnya untuk kegiatan di luar ,” jelasnya.

Dukungan dan upaya dari banyak pihak sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya ini. “Maka itu saya turut berterima kasih kepada Dandim, Danramil, Kepolisian dan semuanya yang turut ikut aktif mengawal upaya-upaya untuk swasembada pangan tahun 2017. Kalau nanti di Kota Mojokerto bisa berhasil, maka barokahnya bisa dirasakan untuk semua masyarakat,” kata Walikota.

Untuk kelompok tani, Walikota berharap petani dapat berinovasi utamanya dalam penyediaan bibit. “Kalau kelompok tani bisa memproduksi bibit padi berkualitas tinggi ini akan menjadi suatu yang luar biasa. Jadi meskipun lahannya sempit tapi saya berharap produktifitasnya harus tinggi,” tuturnya.

Baca Juga: Jelang Musim Tanam, Dirut Petrokimia Gresik Blusukan ke Distributor dan Kios Pupuk

Setelah sambutan, Walikota menyerahkan secara simbolis hand traktor kepada 5 kelompok tani. Antara lain kelompok tani Margodadi III Kelurahan Balongsari, kelompok tani Gunung Anyar Kelurahan Gunung Gedangan, kelompok tani Mulyo Kelurahan Meri, kelompok tani Tani Mulyo II Kelurahan Blooto dan kelompok tani Sekar Tani Kelurahan Pulorejo.

Setelah memberikan secara simbolis, Walikota sekaligus meninjau hand traktor dan berdialog dengan petani. Walikota berharap hand traktor yang diberikan ini bisa dipergunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya dan bisa dipergunakan oleh kelompok tani.

“Sebab bantuan ini sifatnya bukan bantuan perorangan, tapi diberikan kepada kelompok. Jadi milik kita bersama, kita rawat sama-sama, kita pergunakan bersama-sama yang endingnya produktifitas semakin meningkat dan kegiatan akan semakin efektif,” harapnya. (ris/rvl)

Baca Juga: Simak Cara Mengendalikan Hama Penggerek Tongkol Jagung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO