Minta Tebusan Rp 250 Juta, Densus Gagalkan Penculikan Putra Kiai Sumenep

Minta Tebusan Rp 250 Juta, Densus Gagalkan Penculikan Putra Kiai Sumenep Mahdi menceritakan proses penculikan yang menimpa dia hingga diselamatkan tim Densus 88. (Faisal/BANGSAONLINE)

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Nasib nahas menimpa Qusman Imam Mahdi (34) putra Kiai Mashurat Lenteng Sumenep, Jumat (24/4) lalu. Dia nyaris menjadi korban penculikan yang didalangi santrinya sendiri. Untungnya tim dari Polda Jatim dan Densus 88 berhasil menggagalkan penculikan tersebut.

Rencana penculikan itu diawali dari aksi Nasir dan Rusly, keduanya adalah santri korban yang sehari-harinya tinggal bersama di desa Lenteng kecamatan Lenteng Sumenep. Informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, ketika itu mereka (Mahdi, Nasir dan Rusly) dan Asra akan rekreasi ke bukit dan gua Payudan desa Dalaman kecamatan Guluk-guluk Sumenep. Tiba di lokasi Rusly mendadak sakit perut dan diistirahatkan di serambi masjid.

Baca Juga: Diduga Hendak Culik Anak Kecil di Wonokromo, Wanita Paruh Baya asal Sidoarjo Diserahkan ke Polisi

Mahdi yang sudah ada di atas bukit enggan turun ketika disuruh Nasir untuk melihat kondisi Ruly. Nasir mengulangi permintaannya pada Mahdi, Ruly ingin diobati penyakitnya oleh Mahdi. Mahdi pun luluh, turun dan mengobati Ruly. Mahdi mendoakan sahabatnya dengan air putih.

Sesaat ketika akan mengoleskan air ke perut Ruly, Ruly memagang tangan Mahdi dan memborgolnya dibantu Nasir dan Asra. Mahdi selanjutnya disekap di mobil dibawa yang menurut mereka akan dibawa ke Polres Pemekasan. Mahdi sempat merasa aman karena ke kantor polisi.

“Peran Asra kemudian digantikan Lukman dan Ento, keduanya sebagai sopir. Menurut mereka saya akan dibawa ke Polda Jatim. Sepanjang perjalanan ke Surabaya saya dianiaya,”cerita Mahdi Senin (27/4).

Baca Juga: Culik Bayi Panti Asuhan, Wanita Muda di Jombang Diamankan Polisi

Ternyata mereka tidak dibawa ke Polda namun ke Semarang. Selama empat hari empat malam Mahdi disekap dan dianiaya. Mahdi pun disuruh telepon ke orang tuanya (KH Mashurt) yang intinya minta tebusan Rp 250 juta.

Kiai Mashurat yang terkenal kaya di Sumenep itu merasa terpukul mendengar anaknya dianiaya dan diculik oleh kawannya sendiri. Laporan ke Polres Sumenep kurang mendapatkan tanggapan, laporan akhirnya diteruskan ke Polda Jatim dan Densus 88. Pelaku akhirnya bisa ditangkap di Semarang.

Kelima pelaku saat ini mendekam di Polres Sumenep. hanya saja Asra, Lukman dan Ento dibiarkan lolos. Ayah korban meminta agar ketiga pelaku tersebut juga ditangkap. (fay/ns)

Baca Juga: Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Penculikan Cucu dan Pengeroyokan Kakek di Surabaya, 1 Masih DPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO