Kiai Upas, Tombak Pusaka Masyarakat Tulungagung Disucikan

Kiai Upas, Tombak Pusaka Masyarakat Tulungagung Disucikan Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo saat mengangkat tombak Kiai Upas yang akan disucikan.

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung melaksanakan Upacara Adat Ritual Jamasan Pusaka Kanjeng di Halaman Gedung Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tulungagung, Kelurahan Kepatihan, Jumat (12/08/2022).

Kegiatan dihadiri Pejabat Forkopimda Kabupaten Tulungagung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Camat, Lurah Kepatihan, Warga Kasepuhan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI), Anggota Paguyuban Permadani DPD Kabupaten Tulungagung, Keluarga Pringgo Koesoeman, dan seluruh Wadya Wimbasara.

Baca Juga: Nobar Timnas U-23, Ketua PSSI Tulungagung Berharap Dukungan untuk Skuad Garuda Terus Mengalir

Ritual Jamasan Pusaka Kanjeng dilaksanakan sekali dalam setahun, tepat pada penanggalan Jawa 10 bulan Sura.

Dalam catatan buku sejarah, adalah sebuah pusaka berbentuk tombak dengan panjang bilah tidak kurang dari 35 cm, ditopang landhean (kayu pegangannya) 4 meter.

tampak hadir menyaksikan prosesi jamasan pusaka tersebut. Bahkan, Bupati ikut serta dalam proses pengambilan pusaka dari dalam ruangan khusus, kemudian dibawa ke panggung ritual jamasan.

Baca Juga: Dita Anjarwati, Inspirasi Tangguh Penerima Bantuan Kaki Palsu dari Pemkab Tulungagung

"Kegiatan ini sudah dilakukan oleh masyarakat Tulungagung sejak zaman bupati pertama," kata .

"Prosesi jamasan diselenggarakan karena merupakan budaya para leluhur yang telah dilaksanakan secara turun temurun setahun sekali setiap hari Jumat tanggal 10 Suro dalam penanggalan Jawa," tambahnya

Menurut Maryoto, Pusaka Tombak Kanjeng merupakan pusaka milik masyarakat Kabupaten Tulungagung yang diyakini masih mempunyai daya magis/bertuah yang dikisahkan pada masa lalu.

Baca Juga: Kunjungi Polres Tulungagung, Kapolda Jatim Tekankan Pentingnya Sinergi TNI-Polri di Tahun Politik

"Prosesi Jamasan diselenggarakan karena merupakan budaya para leluhur yang telah dilaksanakan secara turun temurun setahun sekali setiap hari Jumat tanggal 10 Suro dalam penanggalan Jawa," katanya

Menurut dia, sudah menjadi rahasia umum bahwa Pusaka Tombak Kanjeng telah terbukti mampu membentengi wilyah Kabupaten Tulungagung dan seluruh masyarakatnya. Sebagaimana dikisahkan dalam sejarah, bahwa pada masa penjajahan, tentara Belanda tidak dapat memasuki wilayah Tulungagung.

"Dengan adanya pusaka ini menimbulkan daya mental dan spirit masyarakat yang luar biasa. Pada akhirnya, mendapat perhatian dari masyarakat Tulungagung dalam bentuk Upacara Adat Ritual Jamasan Pusaka Kanjeng yang dilaksanakan setiap bulan Sura," paparnya

Baca Juga: DPRD Tulungagung Sampaikan Rekomendasi LKP Bupati Tahun 2022

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kabupaten Tulungagung Bambang Ernawan menyampaikan, Tombak ini mempunyai tujuan untuk mengenang sejarah masa lampau dan mengembangkan nilai-nilai tradisi para leluhur yang adi luhung.

"Pada kegiatan rutin setiap tahun ini merupakan bagian dari program nasional tentang pengelolaan keragaman budaya lokal yang wajib diberdayakan serta ditumbuhkembangkan dan dilestarikan," paparnya. (fer/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO