NTP Jatim Alami Kenaikan, Gubernur Khofifah Harap Kesejahteraan Petani Terus Meningkat

NTP Jatim Alami Kenaikan, Gubernur Khofifah Harap Kesejahteraan Petani Terus Meningkat Gubenrur Khofifah saat ikut menanam padi bersama para petani. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatatkan Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang dirilis pada 1 September 2022, pada bulan Agustus 2022 naik dari bulan sebelumnya sebesar 0,66 persen yaitu dari 102,66 menjadi 103,33.

Sementara perkembangan NTP bulan Agustus 2022 (year-on-year) juga mengalami kenaikan sebesar 3,27 persen yaitu dari 100,06 menjadi 103,33.

Baca Juga: Harga Berbagai Komoditas Turun, Inflasi Kota Kediri Terendah di Jawa Timur Periode Juni 2024

Atas peningkatan NTP di Jatim tersebut, menyampaikan rasa syukurnya, sebab NTP merupakan tolok ukur dari kemakmuran . Nilai Tukar Petani (NTP) sendiri adalah perbandingan indeks harga yang diterima (It) terhadap indeks harga yang dibayar (Ib).

"Alhamdulillah, nilai tukar Jawa Timur di bulan Agustus 2022 makin terdongkrak. Nilainya naik dari 102,66 menjadi 103,33. Begitu juga perbandingan dengan bulan Agustus 2021 juga mengalmi peningkatan sebesar 3,27. Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan di daerah perdesaan adalah indikator NTP ini," ungkapnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (7/9/2022).

Gubernur Khofifah berharap agar kenaikan itu dapat dijaga bahkan ditingkatkan. Karena, lanjut Khofifah, adalah agen ekonomi yang sangat berpengaruh. Baik sebagai produsen dan konsumen.

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Jawa Timur Turun 0,56 Persen Poin, Tertinggi se-Pulau Jawa

"Para ini agen ekonomi yang perannya besar. Mereka produsen dan konsumen sekaligus. Para produksi hasil pertanian, kemudian hasilnya dijual, dan di sini juga sebagai konsumen yang membeli barang dan jasa untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari dan biaya produksi," sebutnya.

"Karena itu kesejahteraan sangat berpengaruh terhadap banyak bidang, seperti tingkat kemiskinan, produksi pangan, dan pertumbuhan pedesaan. Semoga dengan kerjasama dari berbagai pihak, angka ini bisa senantiasa kita pertahankan bahkan kita tingkatkan,” imbuhnya.

Kepala Dadang Hardiawan dalam rilisnya menjelaskan, pada bulan Agustus ini, ada empat subsektor pertanian yang menjadi bukti kenaikan NTP.

Baca Juga: Harga Beras Berangsur Stabil, Pj Wali Kota Mojokerto Tetap Gelar Pasar Murah Beberapa Komoditas

Kenaikan NTP terbesar terjadi pada subsektor Tanaman Pangan sebesar 4,26 persen, dari 97,09 menjadi 101,23. Diikuti subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang juga mengalami kenaikan sebesar 0,73 persen, jumlahnya naik dari 103,12 menjadi 103,88.

Selain itu juga ada subsektor Peternakan yang mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen, dari angka 102,47 menjadi 102,94. Dan terakhir, subsektor Perikanan sebesar 0,02 persen, yang mengalami peningkatan dari 103,00 menjadi 103,03. (dev/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Musim Kemarau Tahun ini Tak Sesuai Harapan Pengrajin Batu Bata Merah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO