Harga Jual Gabah Petani Bojonegoro Anjlok

Harga Jual Gabah Petani Bojonegoro Anjlok PANEN. Sebagian petani di bantaran Sungai Bengawan Solo Bojonegoro sedang panen. Foto: Eky Nurhadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Harga gabah hasil panen padi ditingkat petani di Bojonegoro terus anjlok selama musim panen pertengahan tahun ini. Para petani berharap pemerintah turun tangan menjaga dan mengendalikan harga gabah hasil panen agar tetap stabil.

Petani yang mempunyai lahan sawah di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo yakni di Kecamatan Gayam, Purwosari, dan Kalitidu saat ini banyak yang memanen padi. Namun, sebagian petani lainnya terlihat mulai menabur benih dan menanam padi untuk masa tanam kedua.

Baca Juga: Petrokimia Gresik di Usia 52 Tahun, Dorong Kemajuan Pertanian dan Industri Kimia Berkelanjutan

Sugiyanto (45), petani di Dusun Glagah, Desa/Kecamatan Purwosari misalnya terlihat sedang memanen padi di lahan sawah seluas satu hektare di dekat Waduk Blibis. Namun, hasil panen padi di lahan sawahnya tidak maksimal. Satu hektare lahan itu hanya mampu menghasilkan gabah sebanyak 3 ton. Padahal kalau normal satu hektare lahan sawah itu mampu menghasilkan 7-8 ton gabah.

“Hasil panen padi kali ini jeblok. Sebab, padi diserang hama potong leher,” ujarnya, Selasa (5/4).

Menurutnya, harga jual gabah hasil panen di tingkat petani kini juga anjlok. Pada awal musim panen dulu harga jual gabah di kisaran Rp 4.200 per kilogram. Kemudian, memasuki panen raya padi harga jual gabah terus anjlok yakni di kisaran Rp 3.500/kg, lalu turun lagi Rp 3.200/kg dan kini anjlok lagi di kisaran Rp 3.000/kg.

Baca Juga: Dukung Peningkatan Produksi Padi, Babinsa Lakukan Pendampingan dalam Percepatan Pompanisasi

“Harga jual gabah hasil panen terus anjlok. Akibatnya, petani merugi dan tidak cukup untuk biaya tanam kedua,” ujarnya.

Sementara itu menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Djupari, saat ini lahan persawahan di wilayah Bojonegoro yang panen padi hampir habis. Saat ini, kata dia, sebanyak 103 ribu hektare lahan sawah di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo dan di daerah lainnya mulai tanam padi kedua.

Menurutnya, hasil panen padi di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro selama musim hujan tahun ini cukup berhasil. Sebab, lahan sawah di daerah bantaran yang biasanya selalu tergenang banjir luapan sungai kini berhasil panen.

Baca Juga: Jelang Musim Tanam, Dirut Petrokimia Gresik Blusukan ke Distributor dan Kios Pupuk

“Saya yakin tahun ini bisa memenuhi target produksi padi,” ujarnya.

Pada tahun ini Kabupaten Bojonegoro mentargetkan produksi padi bisa mencapai 1.020.530 ton dari luas lahan persawahan seluas 161.989 hektare. Sementara, produksi padi pada tahun 2014 mencapai 854.237 ton dari luas areal persawahan 150.962 hektare. (nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO