Kendalikan Harga dan Pasokan, Bulog Jember Distribusikan Belasan Ribu Ton Beras Lewat Program KPSH

Kendalikan Harga dan Pasokan, Bulog Jember Distribusikan Belasan Ribu Ton Beras Lewat Program KPSH Beras di Gudang Perum Bulog Kancab Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Cabang (Kancab) Jember mendistribusikan belasan ribu ton beras kualitas medium melalui program ketersediaan pasokan dan stabilitasi harga ().

Langkah itu dilakukan untuk menjaga pasokan dan menstabilkan di pasaran. Demikian disampaikan Fariz Jaya, perwakilan dari Perum Bulog Kancab Jember.

Baca Juga: Harga Beras Berangsur Stabil, Pj Wali Kota Mojokerto Tetap Gelar Pasar Murah Beberapa Komoditas

"Untuk kenaikan kami sudah melaksanakan yang namanya program , yang dulu namanya . Nah, sekarang (nama programnya berganti, red) , yaitu ketersediaan pasokan dan stabilitasi medium," ungkapnya.

Sejauh ini, pihaknya telah mendistribusikan beras medium dari program tersebut pada beberapa mitra distributor dan toko-toko yang ada di pasar-pasar Jember.

"Untuk di bulan September sekitar 1.677 ton, dari Januari sampai sekarang 12.570 ton," jelasnya.

Baca Juga: Sebut Harga Beras Kembali Normal, Dirut Bulog: Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Ia menyebutkan beberapa lokasi distribusi beras selama ini.

"Untuk yang di Pasar Tanjung itu ada satu toko, di Pasar Wirolegi dan Pasar Kreongan masing-masing 2 toko, Pasar Mangli itu satu toko, dan Pasar Rambipuji itu satu toko," bebernya.

Pihaknya berharap melalui distribusi pasokan beras tersebut, di pasaran tetap stabil dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Pesan Wakil Wali Kota Pasuruan saat Operasi Pasar

"Dengan adanya tersebut mudah-mudahan harga tetap stabil," bebernya.

Dalam kesempatan ini, Fariz juga menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut kenaikan dua bulan terakhir. Pada bulan Agustus, naik 0,77 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen. Sementara pada bulan September, mengalami kenaikan 2,84 persen dengan andil inflasi 0,12 persen.

Menurutnya, kenaikan di antaranya disebabkan oleh berakhirnya masa panen pada bulan Agustus lalu. Selain itu, disebabkan kelangkaan pupuk subsidi yang dirasakan oleh petani.

Baca Juga: Harga Semakin Melonjak, Pemkab Pamekasan Kembali Gelar Operasi Beras Murah

"Terkait pupuk juga mempengaruhi biaya produksi sehingga harga gabah naik, kalau diolah menjadi beras, juga akan naik," terangnya. (yud/bil/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO