Produksi Kopi Dampit Malang Tembus hingga Pasar Dunia

Produksi Kopi Dampit Malang Tembus hingga Pasar Dunia Tampak perkebunan kopi dan proses penjemuran kopi. foto: istimewa

MALANG, BANGSAONLINE.com -  asal Kabupaten Malang, mendapat pengakuan dunia menyusul telah dikantonginya sertifikat komoditas kopi yang diterbitkan oleh The Common Code for The Coffee Community (4C) Association.

Salah satunya, kopi Dampit yang sudah menembus pasar internasional. Negara yang menjadi tujuan ekspor dari kopi yang mensyaratkan adanya sertifikasi mutu kopi. Utamanya harus memiliki trading pasar sesuai dengan selera para konsumen.

Baca Juga: Waspada! Minum Kopi saat Berbuka Tidak Baik untuk Kesehatan, Berikut Penjelasannya

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang, Tomie Herawanto pada BANGSAONLINE.com menjelaskan, sentra kopi di Kabupaten Malang tersebar di wilayah Kecamatan Dampit, Ampelgading, Tirtoyudo, dan Kecamatan Sumbermanjingwetan.

“Pengembangan kopi tersebut berada di kawasan lereng Gunung Semeru dan telah diakui oleh penikmat kopi dunia. Hal itu dibuktikan dengan adanya sertifikat 4C yang telah diterima,” kata Tomie saat mendampingi Bupati Malang, H. Rendra Kresna.

Sertivikat 4C itu merupakan hasil kerja sama antara petani kopi di Kabupaten Malang dengan PT. Asal Jaya yang dapat memenuhi permintaan pasar (ekspor) kopi.

Baca Juga: Beredarnya Isu Pengentalan Darah Akibat Konsumsi Kopi, ini Kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Pemerintah Kabupaten Malang berharap kepada petani kopi yang tergabung dalam kelompok tani untuk tetap semangat dan terus meningkatkan mutu dan produksi kopi miliknya. Dengan pengakuan konsumen dari luar negeri, tentunya akan menjadi pemicu petani untuk terus meningkatkan kualitas kopi di wilayahnya.

Bupati Malang, Rendra Kresna mengatakan, sertivikat tersebut menjadi bukti jika kopi asal Kabupaten Malang telah diakui penikmat kopi dunia. Dengan pengakuan itu harapannya, produksi kopi di Kabupaten Malang bisa menjadi penyumbang ekspor kopi di Jawa Timur bahkan nasional. “Yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani kopi sendiri,” tambah Bung Rendra -- sapaan akrab Bupati Malang.

Menurutnya, kopi di Kabupaten Malang telah ada sejak jaman pendudukan kolonial Belanda. Berdasarkan topografi wilayah Kabupaten Malang, jenis tanaman kopi yang sesuai adalah robusta. Luas areal kopi robusta di Kabupaten Malang mencapai 11.928 hektare (ha) baik tanaman yang masuk kategori telah menghasilkan, tanaman belum menghasilkan, maupun tanaman rusak.

Baca Juga: Doyan Ngopi? Ternyata Minum Kopi Espresso Tiap Hari Bantu Lawan Alzheimer

Sedangkan luas areal Arabika mencapai 1.020 ha. Mengakhiri acara sambutannya Bung Rendra mengajak para tamu undangan acara tersebut untuk meminum kopi secara rutin dengan takaran yang tidak berlebihan. ”Dengan meminum kopi akan bias membantu kelancaran peredaran darah”. (thu/mlg2/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO