Liga Nusantara Dihentikan PSSI, Bos PSIL Lumajang Rugi Rp 400 Juta

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Sanksi Kemenpora berakibat fatal bagi klub yang naik daun seperti Persatuan Sepakbola Indonesia Lumajang (PSIL). Klub amatir ini sebenarnya tengah menyiapkan diri mengikuti Liga Nusantara mulai digelar 9 Mei 2015. Namun agenda yang telah di depan mata itu menjadi tidak menentu setelah Komite Eksekutif menghentikan liga di semua level.

PSIL Lumajang sendiri tergabung dalam Grup A bersama delapan klub, yaitu Persid Jember, Samudera Indonesia Jember, Jember Pindo Junior, Jember United, Probolinggo United, Persekabpas Kabupaten Pasuruan, Parabola Pasuruan, dan Asifa Kota Malang.

Baca Juga: Stadion Soepriadi Resmi Jadi Kandang Arema FC, PSSI: Apapun yang Terjadi Tanggung Jawab Panitia

Ketua Persatuan Sepakbola Indonesia Lumajang (PSIL), Ngateman mengaku pihaknya menanggung kerugian sedikitnya Rp 400 juta, jika Liga Nusantara dihentikan . Jumlah uang itu, kata Ngateman, digunakan untuk biaya kontrak pemain hingga akomodasi tim.

"Tidak hanya kerugian materi saja yang akan menjadi beban seluruh insan sepakbola daerah yang menjadi klub anggota Liga Nusantara, namun mental tim, suporter dan bahkan industri penunjang sepakbola di daerah juga akan merasakan dampaknya," katanya, kemarin, Rabu (06/05).

Ngatemen menyayangkan bila Liga Nusantara harus ditunda. Sebab, persiapan klub sudah matang. Bila terpaksa merumahkan pemain lantaran tidak ada kepastian sampai dua bulan, persiapannya bakal mulai dari nol lagi. "Anak-anak ini sekarang fisiknya sudah siap. Yang dulu gemuk sudah diturunkan," ungkapnya.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Bangga kepada Timnas yang Juarai Piala ASEAN U-19 Boys’ Championship 2024

Sementara itu, dihentikan seluruh kasta kompetisi sepakbola oleh membuat skuad PSIL Lumajang terpukul.

Pelatih PSIL Lumajang Mahmudiana telah mendapat tambahan dua pemain level nasional, yakni Junda Irawan dan Dio Permana. Keduanya pernah bergabung dengan U-19 Garuda Jaya bersama Evan Dimas. "Mau bagaimana lagi, kalau itu sudah menjadi keputusan," katanya.

Ia menambahkan, seluruh skuad PSIL baik pelatih maupun pemain hanya mengandalkan mata pencaharian dari sepakbola saja. "Kami tidak mungkin membebani manajemen. Itu sudah telah dibicarakannya dengan pengurus. Kami juga melihat, pengurus sudah memberikan kami support dalam berbagai hal dengan baik. Bahkan istimewa, sebab di PSIL ini yang kami terima lebih baik dari rata-rata ukuran Liga Nusantara," pungkasnya. (ron/rvl) 

Baca Juga: Asprov PSSI Jatim Gelar Grassroots Football Festival

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO