SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) meresmikan 6 desa devisa baru di Jawa Timur dalam gelaran East Java Export Festival di Hotel Novotel Samator Surabaya, Selasa (1/11/2022).
Mantan Menteri Sosial itu mengaku optimistis, hal tersebut akan mampu meningkatkan kinerja ekspor di Jawa Timur, teutama dari pengusaha yang berbasis UMKM. Sehingga, dalam waktu yang sama akan bisa meningkatkan kesejahteraan para pengrajin.
BACA JUGA:
- Deklarasikan Dukungan, Santri dan Kiai ‘Aspek’ Madura Pastikan Khofifah-Emil Tak Tertandingi
- Jelang Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Terima SK B1 KWK dari PSI
- Khofifah-Emil Terima Formulir B1 KWK dari Partai Golkar untuk Maju Pilgub Jatim 2024
- Jatim Disulap Jadi Gudangnya Atlet Nasional, Khofifah Dinobatkan Sebagai Ibu'e Olahraga Jawa Timur
"Alhamdulillah hari ini bertambah 6 Desa Devisa di Jawa Timur. Kita berharap ini bisa meningkatkan kinerja ekpsor, dan sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat utamanya pengrajin," ujarnya.
Ia menambahkan, tujuan utama Desa Devisa ialah untuk mengekskalasi pasar produk lokal agar bisa masuk ke ranah ekspor. Dalam program ini juga disediakan para mentor ahli yang akan mendampingi pelaku usaha untuk bisa meningkatkan daya saing, hingga produknya laku di pasar ekspor, dan sebagai bentuk nyata pemberdayaan masyarakat.
"Melalui Program Desa Devisa ini, bisa kita petakan dan prioritaskan wilayah yang memiliki produk unggulan sejenis, atau produk complementer. Sehingga dapat saling memperkuat dan menguatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Khofifah berharap, kuota Desa Devisa di Jatim dari LPEI semakin ditambah. Sebab, secara tidak langsung Desa Devisa sebagai merupakan jembatan produk lokal untuk menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Jatim, bahkan nasional.
"Ini ikhtiar kita bersama dalam mendukung agar bisa tercapai perluasan market dan peningkatan daya saing dari produk-produk UKM dan IKM kita hingga ke pasar global," ucapnya.