Mapping Potensi PAD 2023, DPRD Gresik Gandeng Konsultan

Mapping Potensi PAD 2023, DPRD Gresik Gandeng Konsultan Ketua DPRD Gresik, M. Abdul Qodir.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD , M. Abdul Qodir, mengatakan bahwa pihaknya akan menggandeng konsultan dan tenaga ahli untuk mapping potensi pendapatan asli daerah (PAD) tahun ini, baik dari sektor pajak maupun retribusi untuk menopang kekuatan fiskal belanja pada APBD 2023.

"DPRD akan melakukan kerja sama dengan konsultan dan tenaga ahli, untuk mapping potensi PAD dalam rangka mendongkrak kekuatan fiskal anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Senin (2/1/2023).

Baca Juga: 4 Pimpinan DPRD Gresik Bisa Dilantik Bersamaan, Jika SK Mujid Riduan dari Gubernur Turun Minggu ini

Menurut dia, menggandeng konsultan maupun tenaga ahli untuk menentukan potensi PAD, baik dari sektor pajak maupun retribusi itu sangat penting. Sebab, selama ini DPRD belum memiliki data riil atau sampel pembanding untuk menentukan potensi pendapatan.

Ia lantas mencontohkan, PAD dari sektor retribusi parkir tepi jalan umum. DPRD pada saat pembahasan dengan Dinas Perhubungan (Dishub) bahwa target PAD dari sektor parkir tepi jalan umum dipatok Rp 9 miliar pada tahun 2022.

Target itu, kata Qodir, berdasarkan asumsi yang tak didukung dengan sampel atau data riiil, berapa sebetulnya potensi PAD dari sektor retribusi parkir tepi jalan umum. Jumlahnya sekitar 156 titik di Kabupaten .

Baca Juga: Korupsi Hibah UMKM Gresik, Direktur YLBH FT Pertanyakan Status Siska dan Joko

"Kita patok Rp9 miliar pada tahun 2022. Tapi berat untuk direalisasikan. Makanya, kemudian DPRD kembali rapat dengan Dishub untuk menentukan berapa riilnya. Akhinya kami rasionalisasikan. Sehingga, menjadi Rp 5 miliar," bebernya.

Kondisi serupa juga terjadi di sejumlah PAD sektor retribusi di dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP). DPRD mematok sejumlah sektor PAD di OPD tersebut.

Beberapa di antaranya yakni Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang kemudian berubah menjadi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) dan sektor lain sebesar Rp130 miliar. Namun, tak tercapai karena faktor teknis, SDM, dan lainnnya.

Baca Juga: Jadi Pimpinan DPRD Gresik, Mujid Riduan Siap Dilantik Belakangan

"Makanya, fakta-fakta ini membuat DPRD terus berbenah dalam menentukan sektor-sektor pajak dan retribusi yang menjadi sumber PAD dengan menggandeng tenaga ahli maupun konsultan," urai Ketua DPC PKB ini.

Nantinya, lanjut Qodir, konsultan atau tenaga ahli diminta DPRD untuk mengkaji potensi sektor PAD di Kabupaten . Ia lantas mencontohkan, jika kajian konsultan atau tenaga ahli nanti misal retribusi parkir tepi jalan umum selama 1 tahun Rp7 miliar, DPRD saat pembahasan anggaran target parkir tepi jalan umum Rp7 miliar. Tak bisa lebih dari itu, karena potensi tak tercapai.

"Begitu juga dengan sektor lain, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Penerangan Jalan (PPJ) PLN, dan non PLN, IMB, pajak restoran, pajak hiburan, galian, tempat hiburan, air bawah tanah dan lainnnya. Semua akan kami lakukan kajian dulu sehingga kami bisa tau riil potensinya sebelum menentukan targetnya," pungkasnya.

Baca Juga: Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Panceng

Kekuatan keuangan pada APBD 2023, untuk sektor belanja diproyeksikan sebesar Rp4,062 triliun. Sementara untuk pendapatan, diproyeksikan Rp3,8 triliun. Khusus, untuk sumber APBD dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) diproyeksikan sekitar Rp 1,5 triliun. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO